ILMU JARINGAN ; Ketika Fisika dan Sosiologi berdamai.

Kita sering mengklaim karakter sebuah kelompok dengan menegasikan berbagai karakter individu yang ada didalam kelompik tersebut. Kita juga sering menegasikan karakter kelompok untuk memberi penilaian individu-individu yang berada dalam suatu kelompok. 

Pernah Efek domino krisis moneter menjadi sesuatu yang kronis di 98 dan berefek pada amukan massa mahasiswa dan akhirnya menumbangkan kekuasaan. Padahal krisis ekonomi dan penguasa yang lalim adalah subuah bahasan yang jauh berbeda, namun mendapat jembatan penghubung yang begitu kuat, yaitu amukan massa mahasiswa untuk penumbangan kekuasaan. Reformasi bergulir hingga kini. 

Di awal-awal pemerintahan SBY pada paruh kedua kepemimpinannya, ada kejadian luar biasa di Jawa timur ketika kelompok ahmadiah dan kelompok siyah diusir dari kampung halaman mereka. Mereka diklaim sesat oleh kelompok Islam dominan. Sementara disisi yang lain, sering kita mendengar konflik hanya dua orang dari kampung berbeda, akhirnya menjadi pemicu perkelahian antar kampung. 

Betapa entitas-entitas yang tercerabut, berbeda dan tidak saling berkaitan menjadi terkait dan membentuk sebuah kejadian yang akhirnya menghadirkan fenomena yang menjalar seperti penyakit endemik pada poros-poros yang berbeda.

Peraih Nobel tahun 1971 Philip Anderson menulis artikelnya bahwa ilmu Fisika modern berhasil menjelaskan fundamental partikel-partikel yang merespon atom menjadi begitu kuat. Jika atom-atom terkumpulkan menjadi suatu entitas, maka ceritanya akan berbeda. Sehingga ilmu Kimia adalah ilmu tersendiri dari ilmu fisika. Biologi juga tidak bisa dijelaskan sama dengan kimia jika entitas-entitas tersebut sudah membentuk jaringan organisme yang lebih besar. 

Di satu sisi lain, ilmu sosiologi sulit untuk menjelaskan spirit ekonomi. Ada Politik yang merupakan ilmu tersendiri yang menjelaskan benturan-benturan yang terhadirkan dari interaksi sosiologis dan ekonomis.  Misalnya satu bank bisa menjadi pemicu krisis ekonomi jika bangkrut. Tapi ada juga beberapa bank bangkrut dengan tragis, tapi tidak sama sekali mempengaruhi stabilitas ekonomi. 

Seorang imam dan pendeta bisa menjadi pemicu konflik jika dalam interaksi mereka menghadirkan sesuatu yang berarti pada kedua agama yang mereka anut. Tapi interaksi itu juga bisa menjadi pemicu kedamaian jika dalam berinteraksi spirit-spirit kedamaian yang dihadirkan. 

Fenomena ini, yang akhirnya memicu proses penelitian para ilmuan listas ilmu untuk melakukan penelitian mendalam selama bertahun-tahun. Dalam sebuah Esai Robi Muhammad menjelaskan, penelitian panjang ini menghasilkan apa yang disebut Ilmu jaringan (Networking science) hasil interaksi antara partikel-partikel atom yang digambarkan fisika dan fenomena-fenomena sosial yang tergambarkan di ilmu sosiologi. Hal tersebut terpicu dari apa yang disebut interaksi. 

Dunia Yang Kecil 
Sejak lama, tafsir soal jarak dimaknai secara fisikly. Keberadaan benda yang terpisah secara fisik. Lebih praktis, jarak sering diartikan secara letak dan kondisi geografis menjadi sebuah standar. 

Namun selama itu pula, sosiologi mengartikan jarak tidak dalam koridor tempat, fisik, benda atau geografis. Sosiologi memaknai jarak dalam ruang yang punya makna perbedaan. Misalnya, pendapatan, pendidikan, pekerjaan bahkan agama dll. Dalam perkembangan modern, jarak fisik melumpuhkan jarak sosial.

 Orang kaya yang tinggal berdampingan dengan orang miskin begitu berjarak secara sosial, meski secara fisik mereka hanya terpisah jarak beberapa meter, bahkan ada yang hnya terpisah tembok pagar si kaya yang tinggi. 

Ketika orang berpendidikan tinggi melakukan penelitian di tengah-tengah masyarakat desa yang berpendidikan rendah, begitu berjarak secara sosial. Meski terkadang secara fisik orang pendidikan tinggi berbaur dan tinggal dengan mereka yang berpendidikan randah. 

Fenomena Jarak ini, menarik para ilmuan matematika untuk melakukan penelitian lanjutan. Soal dinamika yang terjadi dalam interaksi, jarak dan jaringan yang terbangun. Yang menarik dari penelitian tersebut adalah fokus penelitiannya menitik beratkan pada dinamika yang terjadi di dalam Jaringan tersebut. Ada ruang yang bergerak dinamis. Ruang itu kemudian disebut Network Space. Ruang jaringan. 

Sebagai contoh sederhana, misalnya kita baru saja ketemu dengan orang yang kebetulan terhubung dengan kita karena pekerjaan, sebuah pertemuan atau kebetulan kepentingan. Meski orang yang baru kita temui sama sekali belum pernah kita kenali sebelumnya, tapi informasi tentang diri masing-masing sering menjadi katup pertemuan. Misalnya, ada tempat, yang pernah kita kunjungi bersama meski diwaktu yang berbeda. Yang paling sering adalah teman atau kolega yang kebetulan sama-sama kita kenal. Sehingga sering ada pameo yang muncul “ternyata dunia ini kecil”. 

Dunia yang kecil ini yang menarik penelitian. Para Matematikawan menyebutnya teori Graf. Seorang ilmuan psikologi sosial Stenly Milgram di tahun 1967 membuat penelitian mendalam soal ini. Dunia yang kecil. Dia berupaya menembus jarak fisik dan jarak sosial. Penelitiannya dilakukan dengan cara menyuruh 300 orang secara acak yang berada di Ohama untuk mengirim surat ke Boston. Secara fisik dua lokasi ini berjarak 2000 Km. Orang-orang yang saling berkirim surat juga punya latar sosial yang berbeda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seorang dibatasi dengan enam orang lain untuk bertemu orang lainnya. Penelitian ini kemudian di film kan oleh Hollywood dengan judul six degrees of separation diperankan oleh Will Smith. 

Contoh sederhana lain adalah kalau kita mau periksa jarak antara Dian Sastro pemain film Indonesia dengan Jodie Foster ; Dian pernah bermain film dengan Frans Tumbuan di AADC, lalu Frans pernah main dengan Martin Kove di Without Mercy, Lalu Martin Kove pernah bermain dengan Chrles Napier di Film Extreme Honor, dan Napier pernah main se film dengan Jodie Foster dalam silence of the lambs. Maka jarak Dian Sastro dan Jodie Foster adalah berjarak 4 saja. 

Teman saya yang berprofesi sebagai penjaga kantor punya jarak sangat dekat dengan Enda Ungu, gitaris Band Ungu, karena dia mengenali saya dan kebetulan dulu saya pernah berteman dengan Enda Ungu. Hanya berjarak dua saja. Saya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mungkin hanya berjarak dua juga. Karena saya pernah kenalan dengan seorang Ketua Umum PB HMI yang kebetulan sangat dekat dengan Wapres Jusuf Kalla. Bukankah pada fenomena ini, jarak fisik dan jarak sosial menjadi sebuah interaksi yang sangat dinamis ? 

Social Media 


Esai ini, terinspirasi dari sebuah Esai di tahun 2004 oleh Roby Muhammad. Secara teoritis, Roby menggunakan basis teori posmodersme, hermeneutika dan fisika modern. Tapi tahun 2004, Social Media belum sempat menjadi mimpi warga Indonesia sama sekali. Maka penjelasan Robi hanya sampai pada penjelasan Ilmu Jaringan beserta dinamika yang bergejolak dalam interaksinya. Laporan terakhir sebuah majalah internet, Indonesia adalah salah satu negara pengguna Social Media terbesar di dunia. Seperti sudah dijelaskan di atas. Ilmu Jaringan adalah sebuah diskursus yang mendamaikan Fisika dan Sosiologi. Mendamaikan jarak. Baik fisik mau pun sosial. 

Sebagai sebuah negara kepulauan yang bekas jajahan ini, Indonesia punya karakter yang selalu bermasalah dengan jarak geografis dan jarak sosial. Pada kondisi ini, ilmu Jaringan luar biasa berkontribusi mendalamaikan permasalahan yang hadir di negara ini. 

Dan Social  Media adalah aplikasi paling tepat, untuk menyelesaikan persoalan jarak ini. 

Wasalam,,, Halmahera 11 Februari 2015.

Sabtu, 14 Maret 2015

ILMU JARINGAN ; Ketika Fisika dan Sosiologi berdamai.

Kita sering mengklaim karakter sebuah kelompok dengan menegasikan berbagai karakter individu yang ada didalam kelompik tersebut. Kita juga sering menegasikan karakter kelompok untuk memberi penilaian individu-individu yang berada dalam suatu kelompok. 

Pernah Efek domino krisis moneter menjadi sesuatu yang kronis di 98 dan berefek pada amukan massa mahasiswa dan akhirnya menumbangkan kekuasaan. Padahal krisis ekonomi dan penguasa yang lalim adalah subuah bahasan yang jauh berbeda, namun mendapat jembatan penghubung yang begitu kuat, yaitu amukan massa mahasiswa untuk penumbangan kekuasaan. Reformasi bergulir hingga kini. 

Di awal-awal pemerintahan SBY pada paruh kedua kepemimpinannya, ada kejadian luar biasa di Jawa timur ketika kelompok ahmadiah dan kelompok siyah diusir dari kampung halaman mereka. Mereka diklaim sesat oleh kelompok Islam dominan. Sementara disisi yang lain, sering kita mendengar konflik hanya dua orang dari kampung berbeda, akhirnya menjadi pemicu perkelahian antar kampung. 

Betapa entitas-entitas yang tercerabut, berbeda dan tidak saling berkaitan menjadi terkait dan membentuk sebuah kejadian yang akhirnya menghadirkan fenomena yang menjalar seperti penyakit endemik pada poros-poros yang berbeda.

Peraih Nobel tahun 1971 Philip Anderson menulis artikelnya bahwa ilmu Fisika modern berhasil menjelaskan fundamental partikel-partikel yang merespon atom menjadi begitu kuat. Jika atom-atom terkumpulkan menjadi suatu entitas, maka ceritanya akan berbeda. Sehingga ilmu Kimia adalah ilmu tersendiri dari ilmu fisika. Biologi juga tidak bisa dijelaskan sama dengan kimia jika entitas-entitas tersebut sudah membentuk jaringan organisme yang lebih besar. 

Di satu sisi lain, ilmu sosiologi sulit untuk menjelaskan spirit ekonomi. Ada Politik yang merupakan ilmu tersendiri yang menjelaskan benturan-benturan yang terhadirkan dari interaksi sosiologis dan ekonomis.  Misalnya satu bank bisa menjadi pemicu krisis ekonomi jika bangkrut. Tapi ada juga beberapa bank bangkrut dengan tragis, tapi tidak sama sekali mempengaruhi stabilitas ekonomi. 

Seorang imam dan pendeta bisa menjadi pemicu konflik jika dalam interaksi mereka menghadirkan sesuatu yang berarti pada kedua agama yang mereka anut. Tapi interaksi itu juga bisa menjadi pemicu kedamaian jika dalam berinteraksi spirit-spirit kedamaian yang dihadirkan. 

Fenomena ini, yang akhirnya memicu proses penelitian para ilmuan listas ilmu untuk melakukan penelitian mendalam selama bertahun-tahun. Dalam sebuah Esai Robi Muhammad menjelaskan, penelitian panjang ini menghasilkan apa yang disebut Ilmu jaringan (Networking science) hasil interaksi antara partikel-partikel atom yang digambarkan fisika dan fenomena-fenomena sosial yang tergambarkan di ilmu sosiologi. Hal tersebut terpicu dari apa yang disebut interaksi. 

Dunia Yang Kecil 
Sejak lama, tafsir soal jarak dimaknai secara fisikly. Keberadaan benda yang terpisah secara fisik. Lebih praktis, jarak sering diartikan secara letak dan kondisi geografis menjadi sebuah standar. 

Namun selama itu pula, sosiologi mengartikan jarak tidak dalam koridor tempat, fisik, benda atau geografis. Sosiologi memaknai jarak dalam ruang yang punya makna perbedaan. Misalnya, pendapatan, pendidikan, pekerjaan bahkan agama dll. Dalam perkembangan modern, jarak fisik melumpuhkan jarak sosial.

 Orang kaya yang tinggal berdampingan dengan orang miskin begitu berjarak secara sosial, meski secara fisik mereka hanya terpisah jarak beberapa meter, bahkan ada yang hnya terpisah tembok pagar si kaya yang tinggi. 

Ketika orang berpendidikan tinggi melakukan penelitian di tengah-tengah masyarakat desa yang berpendidikan rendah, begitu berjarak secara sosial. Meski terkadang secara fisik orang pendidikan tinggi berbaur dan tinggal dengan mereka yang berpendidikan randah. 

Fenomena Jarak ini, menarik para ilmuan matematika untuk melakukan penelitian lanjutan. Soal dinamika yang terjadi dalam interaksi, jarak dan jaringan yang terbangun. Yang menarik dari penelitian tersebut adalah fokus penelitiannya menitik beratkan pada dinamika yang terjadi di dalam Jaringan tersebut. Ada ruang yang bergerak dinamis. Ruang itu kemudian disebut Network Space. Ruang jaringan. 

Sebagai contoh sederhana, misalnya kita baru saja ketemu dengan orang yang kebetulan terhubung dengan kita karena pekerjaan, sebuah pertemuan atau kebetulan kepentingan. Meski orang yang baru kita temui sama sekali belum pernah kita kenali sebelumnya, tapi informasi tentang diri masing-masing sering menjadi katup pertemuan. Misalnya, ada tempat, yang pernah kita kunjungi bersama meski diwaktu yang berbeda. Yang paling sering adalah teman atau kolega yang kebetulan sama-sama kita kenal. Sehingga sering ada pameo yang muncul “ternyata dunia ini kecil”. 

Dunia yang kecil ini yang menarik penelitian. Para Matematikawan menyebutnya teori Graf. Seorang ilmuan psikologi sosial Stenly Milgram di tahun 1967 membuat penelitian mendalam soal ini. Dunia yang kecil. Dia berupaya menembus jarak fisik dan jarak sosial. Penelitiannya dilakukan dengan cara menyuruh 300 orang secara acak yang berada di Ohama untuk mengirim surat ke Boston. Secara fisik dua lokasi ini berjarak 2000 Km. Orang-orang yang saling berkirim surat juga punya latar sosial yang berbeda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seorang dibatasi dengan enam orang lain untuk bertemu orang lainnya. Penelitian ini kemudian di film kan oleh Hollywood dengan judul six degrees of separation diperankan oleh Will Smith. 

Contoh sederhana lain adalah kalau kita mau periksa jarak antara Dian Sastro pemain film Indonesia dengan Jodie Foster ; Dian pernah bermain film dengan Frans Tumbuan di AADC, lalu Frans pernah main dengan Martin Kove di Without Mercy, Lalu Martin Kove pernah bermain dengan Chrles Napier di Film Extreme Honor, dan Napier pernah main se film dengan Jodie Foster dalam silence of the lambs. Maka jarak Dian Sastro dan Jodie Foster adalah berjarak 4 saja. 

Teman saya yang berprofesi sebagai penjaga kantor punya jarak sangat dekat dengan Enda Ungu, gitaris Band Ungu, karena dia mengenali saya dan kebetulan dulu saya pernah berteman dengan Enda Ungu. Hanya berjarak dua saja. Saya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mungkin hanya berjarak dua juga. Karena saya pernah kenalan dengan seorang Ketua Umum PB HMI yang kebetulan sangat dekat dengan Wapres Jusuf Kalla. Bukankah pada fenomena ini, jarak fisik dan jarak sosial menjadi sebuah interaksi yang sangat dinamis ? 

Social Media 


Esai ini, terinspirasi dari sebuah Esai di tahun 2004 oleh Roby Muhammad. Secara teoritis, Roby menggunakan basis teori posmodersme, hermeneutika dan fisika modern. Tapi tahun 2004, Social Media belum sempat menjadi mimpi warga Indonesia sama sekali. Maka penjelasan Robi hanya sampai pada penjelasan Ilmu Jaringan beserta dinamika yang bergejolak dalam interaksinya. Laporan terakhir sebuah majalah internet, Indonesia adalah salah satu negara pengguna Social Media terbesar di dunia. Seperti sudah dijelaskan di atas. Ilmu Jaringan adalah sebuah diskursus yang mendamaikan Fisika dan Sosiologi. Mendamaikan jarak. Baik fisik mau pun sosial. 

Sebagai sebuah negara kepulauan yang bekas jajahan ini, Indonesia punya karakter yang selalu bermasalah dengan jarak geografis dan jarak sosial. Pada kondisi ini, ilmu Jaringan luar biasa berkontribusi mendalamaikan permasalahan yang hadir di negara ini. 

Dan Social  Media adalah aplikasi paling tepat, untuk menyelesaikan persoalan jarak ini. 

Wasalam,,, Halmahera 11 Februari 2015.