tag:blogger.com,1999:blog-22161608899850235592024-03-19T21:27:52.633-07:00Kopi DinginIni adalah lembar-lembar gagal. Sebab kegagalan adalah cermin.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-60420624658184125582015-11-06T23:47:00.000-08:002015-11-06T23:47:14.726-08:00The Negatif Rhizome<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ada wilayah arsir yang membentuk
lintasan, yang entah saling berpas-pasan atau berpotongan atau bahkan menyatu
diantara setiap entitas yang ada sekarang. Kini kita sulit menemukan satu
entitas berdiri secara mandiri dan disiplin. Politik, Ekonomi, Sosial, Agama,
Budaya bahkan seksualitas saling meleburkan diri, antara satu dengan yang lain.
Saling dobrak tembok pembatas dan menegasikan disiplin masing-masing diskursus.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seperti tanaman jalar yang saling
mengikat antara satu dengan yang lain. Sehingga kita akan sulit membedakan
akar, batang dan daun taman-taman tersebut. Transentitas yang membentuk
garis-garis leburan antara satu diskurs dengan diskurs lainnya. Misalnya
politik yang sudah sangat sulit dipisahkan dari hukum, ekonomi bahkan hiburan. Ranah
budaya dan agama yang terkadang membentuk wilayah arsir yang sulit
diklasifikasi atau didikotomi spirit radikalnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika jaringan-jaringan ini
didorong untuk suatu kemajuan, maka diskursus tersebut membentuk wilayah kajian
baru yang akan menghadirkan solusi-solusi penting, dalam kehidupan
masing-masing entitas. Namun yang terjadi belakangan, wilayah arsir tersebut,
didompleng oleh spirit negatif yang sifatnya seperti parasit dan merugikan
(mengaburkan) eksistensi masing-masing entitas atau dalam kajian posmo disebut <i>negatif rhizome</i>. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebuah kondiri dimana satu entitas
mendominasi entitas yang lain, untuk mengaburkan makna sebenarnya entitas
tersebut. Padahal pada awal-awal modernisme, wilayah arsir ini, bermaksud
memberi peluang untuk saling menguatkan entitas masing-masing. Kita akan sulit
menafsir hukum tanpa dominasi politik (kekuasaan). Ekonomi akan mendominasi
politik dan hukum. Agama kini ternegasikan oleh spirit sosial dalam tafsir
mayoritas yang menegasikan nilai-nilai dasar keagamaan. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Politik yang sulit berdiri
sendiri kini, membuat kita menafsirnya secara transpolitik. Menghubungkannya
dengan entitas-entitas lain. Diwaktu yang sama kita juga akan membincangkan
soal transekonomi, transhukum, transsosial dll. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Spirit negatif yang memenuhi
wilayah arsir tersebut yang kini sedang meleburkan diri, berinteraksi, saling
bentur, melebur, saling menyilang dan membentuk mesin kepentingan <i>(interest mechine)</i> dan akhirnya mematahkan mesin kebenaran <i>(truth mechine).</i>Di dunia seperti ini,
akan terbentuk kondisi yang sangat miskin akan kepercayaan (trash). Aaura
negatif akan selalu membayangi interaksi kehidupan kita dengan berbagai
kejahatan-kejahatan yang bentuknya sulit diprediksi. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tumpang tindih kepentingan ini
bersifat negatif dan seperti parasit menempel di setiap sistem, struktur,
organisasi, kelompok terutama negara. Ia akan menggorogoti setiap tempat dimana
dia hidup dan akhirnya merusak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena seorang polisi punya
bisnis kejahatan, maka dia akan sulit menumpas kejahatan secara tuntas. Karena
akademisi punya kepentingan politik maka sulit baginya untuk menjadi
kontributor ilmu yang etis. Seorang kyai akan sulit menilai interaksi
kebudayaan jika kepentingan sosial kelompoknya membayangi setiap interaksinya.
Dan negara karena punya kepentingan bisnis eksploitasi alam, maka akan sulit
melakukan menyejahteraan masyarakat yang berbasis keadilan dan ramah
lingkungan. </div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Wilayah arsir ini harus diarahkan
menjadi <i>the positif rhizome</i>. Pembauran
entitas yang disokong oleh spirit kebenaran dan bukan kepentingan. Spirit
kebenaran, akan menjadi penguat bagi setiap entitas, untuk mencapai tujuan-tujuan
mulia yang diembannya. </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-83309819035818204932015-03-22T23:31:00.001-07:002015-03-23T04:02:14.690-07:00Tapak-tapak Sakti<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="surah">
<div class="ayat mini_full_border" style="position: relative;">
<span class="pull-left" style="width: 300px;">
</span><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div class="ayat mini_full_border" style="position: relative;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div class="ayat mini_full_border" style="position: relative;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSdLCaTYo57YNfd8gjIh0fpyztur66KBKLWCAsJmsvh1XYB5NJ4UHVhvaCOcQPDqc_tMsLObPvwKDDPnajYRBTAgQyDD5i9INK93VhRL_FWY56546dmbdlxHpT55mKMW45YrhP3_XE_99x/s1600/sakti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSdLCaTYo57YNfd8gjIh0fpyztur66KBKLWCAsJmsvh1XYB5NJ4UHVhvaCOcQPDqc_tMsLObPvwKDDPnajYRBTAgQyDD5i9INK93VhRL_FWY56546dmbdlxHpT55mKMW45YrhP3_XE_99x/s1600/sakti.jpg" height="192" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Hujan yang mengepung tanah pada hakikat harfiahnya, tidak sekedar basah dalam kesejukan. Namun juga memberi kehidupan baru pada bumi. Hujan selalu menjadi energi bagi bumi. Tidak sekedar untuk bisa bertahan hidup, namun juga berubah dan berkembang. Kira-kira seperti itu hidayah bagi setiap hati yang dihinggapi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Sakti
adalah salah satu personil Sheila On 7 yang paling besar pengorbanannya.
Setelah menjajaki Jakarta dan tidur di samping kandang ayam menunggu panggilan
rekaman, dia juga harus mengorbankan mobil VW col untuk biaya awal tapping.
Berbuah manis. Baru album pertama, SO7 berhasil meraih pendatang terbaik dan
penjualan album terbanyak versi Anugerah Musik Indonesia Award. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Album-album
selanjutnya seperti kacang goreng. Diborong fans tanpa sisa dan mencapai puncak
pada peluncuran album Syepia. SO7 tak tertandingi. Lirik-lirik mereka adalah
cermin paling aktual anak muda Indonesia. Komposisi musik mereka bergenre pop
alternativ yang merupakan warna baru di nusantara. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Namun
seperti menjadi sebuah kewajiban bahwa setiap band besar selalu menemui titik
krisis nya selepas klimaks ketenaran mereka. SO7 juga mengamalami etape wajib
itu. Sakti yang merupakan salah satu personil yang terganteng dan terbanyak
fansnya menyatakan diri, keluar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Publik
termasuk saya langsung berkesimpulan sama. Sebuah band selalu menemui dinamika
internalnya jika sudah mandi keteneran dan berlimpah harta. Mereka akan konflik
satu sama lain dan akhirnya pecah atau ada personil yang hengkang. Ternyata,
publik termasuk saya salah. SO7 tidak sedang berkonflik. Sakti tidak sedang
marah dan berbeda prinsip dengan personil lainnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Infotaimen
merilis penyataan konfrensi pers SO7 terkait hengkanya Sakti. Dengan senyuman dan
candaan khasnya, Eros memberi keterangan bahwa “Sakti mau fokus belajar dulu”
saat pewarta infoteimen mengejar pernyataan ini, Eros menegaskan “Sakti mau
belajar agama” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Ah
bodoh sekali Sakti. Begitu publik berguman sinis. Sama seperti saya. Emang
agama melarang kesuksesan ? atau seberapa berat sih belajar agama, sampe harus
meninggalkan berbagai kemegahan yang dirintis dari 0 itu. Sekali lagi publik
dan termasuk saya sinis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Terkhusus
saya yang juga belajar agama sejak kecil dan kebetulan juga merintis nasib
dengan main band, benar-benar tidak habis pikir. Jangan-jangan agama yang di
pelajari Sakti itu ‘sesat’. Sikap Sakti itu secara tidak langsung menghina saya
dan bejibun musisi yang belum masuk kategori artis. Kita cape-cape merintis
perjalanan band secara keras, bersaing masuk dapur rekaman, menciptakan lagu
berulang-ulang kali untuk mendapat apa yang di genggam sekarang olehnya, eh dia
malah tinggalkan begitu saja. Sampai pada titik kedongkolan paling rajam,
dengan tawa canda yang sinis kami meramai-ramai menertawai Sakti “ah sok
agamais loe” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Tapi
hidup tidak statis. Edane dalam sebuah album yang bertajuk “rock In 80’an”
meneriakkan lantang “hidup ternyata ga se rock n roll yang kita pikirkan” hidup
berberak dinamis- jika tidak mau menyebutnya keras. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Antara
Langit dan Bumi.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b>
</b><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Setelah
beberapa hari yang mumat karena dinamisnya hidup, dua hari terakhir saya coba
cari lagi Sakti yang dulu kita tertawai itu. Maklumlah, saat susah dan tersandera
kegalauan, setiap manusia punya cara sendiri menemukan wadah pelarian. Selain
mulai membaca-baca lagi buku agama, untuk mencari-cari pembenaran penguat hati.
Aku juga mulai mengeluh-ngeluh lagi ke Tuhan. Sholat, puasa sunah, tahajud,
duha, mengaji dan sesekali sedekah, meski kondisi tragis. Dan mencari-cari sejarah
pertobatan personal-personal yang kebetulan dihinggapi hidayah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Saya
cari lagi Sakti. Siapa tau ada yang pisa dipetik. Cari di youtube, google dan
fasilitas internet lainnya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Subahanaullah</i>.
Selain malu menampar pipi bolak balik dengan palu ghodam, rasa iri juga
menusuk-nusuk ulu hati. Si “sok agamais” itu seakan menanyakan padaku
“bagaimana bro? Nyaman? Tenang ?” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Yang
pasti level ketundukan sudahlah Sakti jauh diatas. Berarti secara keilmuan juga
tentu lebih jauh lagi meninggalkan saya. Dan yang paling membuat iri adalah
latar belakang motiv “berpidah” Sakti. Ditengah gelimang harta, bermandikan
penghargaan juga terseok-seok dengan pujaan, Sakti memilih bersikap dengan
mantap. Dan setelah bersikap, Sakti menjaga konsistensinya (istiqomah) dalam
kebahagiaan yang jauh dari retapan. Apa sikap ini membuat Sakti terpuruk ?
tidak ! derajatnya naik, lebih terhormat dan lebih mulai, tidak hanya di
hadapan manusia, tapi juga di hadapan Allah. Lalu kemudian dia merasa
berkekurangan ? juga tidak. Dari artis, Sakti memilih berjualan kaos dan baju muslim
di Jogja. Dengan enteng Sakti berguman “soal rezeki saya serahkan pada bos-nya
Bos, yaitu Allah Ta’ala” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Seperti
langit dan bumi, bedanya. Saya justru mengingat-ingat lagi bacaan sholat ketika
tertimpa kesialan yang disebabkan oleh ketelodoran pribadi. Ketika harta hilang
tiba-tiba sebab boros, tertipu oleh orang-orang, di kerjain, dimarah-marahi
istri dan hina di mata keluarga. Jika Sakti lebih kepada menyelami cobaan, saya
lebih tepatnya mengundang adzab. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Sakti
meninggalkan kebahagiaan dunia untuk menyempurkan sikap dihadapan Tuhannya.
Saya jutru ditinggalkan kebahagiaan dunia, baru kemudian tersontak dan
merintih. Masih sempat-sempat pula memohon agar semua yang berbau-bau dunia itu
dikembalikan lagi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Meski
hingga detik ini saya tetap berkeyakinan bahwa Sakti punya ilmu yang jauh
menggantung diatas saya, tapi sempat saja keyakinan itu membuat otak meratap
tak percaya pada kenyataan. Semacam kurang yakin jika Sakti bisa menyaingi
saya, minimal berimbang dalam hal melahap buku-buku yang di tulis oleh
ulama-ulama terkenal. Mendiskusikannya, bahkan sesekali menceramahinya untuk
berbagi ke teman-teman. Saya dibesarkan oleh kedua orang tua yang sejak saya
nongol dibumi, hingga mama almarhum dan papa kini menua tetap pada garis
sayariat agama. Saya koq kurang yakin ya, jika Sakti pun punya ortu sehebat
Papa dan Mama dalam hal agama. Jangankan asmahul husnah, Al Quran pun di hafal
luar kepala sama Papa dan Mama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Maka
melihat kembali Sakti, terasa diri begitu kecil dan hina. Kecil sebab belum
seberapalah pengorbanan ini jika dibanding Sakti. Meninggalkan kebejatan bukan karena
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">memilih</i>, tapi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">keterpaksaan</i> karena situasi yang lagi apes. Yang pada tataran ini,
konsistensi pun masih perlu teruji. Jangan-jangan ketika diberi kesempatan atau
peluang untuk bejat lagi, eh malah tambah bejat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Terasa
Hina sebab mengabaikan ilmu/pengetahuan. Ini sikap yang bisa dikatakan tingkat
kesialannya, lebih tinggi satu digit di atas bodoh. Bodoh itu, tidak tau, atau
belum tau. Tapi kalau “mengabaikan” ilmu, itu kerugian diatas bodoh. Masa sih,
tau ilmunya tapi diabaikan. Bahkan untuk sebagian kasus, pengabaian
ilmu/pengetahuan ini sudah dialami akibat buruknya. Tapi tetap saja bebal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Mengenali
agama sejak orok membuat saya justru semakin jauh dari keberuntungan dalam
mengecap nikmatnya hidayah. Sedangkan Sakti ? justru disirami hidayah saat
bahagia dunia sedang di tingkat tertingginya. Ah bodoh sekali saya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Tapi
sudahlah. Membanding-bandingkan sembari mengidolai Sakti tidak akan bisa
merubah segalanya tanpa tahapan selanjutnya; menerapkannya. Tuhan menguji
setiap umatnya dengan tingkat kemampuannya masing-masing. Sakti salah satu
bukti nyatanya. Mungkin juga banyak Sakti-Sakti lain yang mengkin lebih dahsyat
namun luput dari publikasi. </span></div>
<br />
<div class="arab">
</div>
<div class="arab">
<br /></div>
<div class="arab">
۞ سَيَقُولُ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَ ٱلنَّاسِ مَا
وَلَّىٰهُمْ عَن قِبْلَتِهِمُ ٱلَّتِى كَانُوا۟ عَلَيْهَا ۚ قُل لِّلَّهِ
ٱلْمَشْرِقُ وَٱلْمَغْرِبُ ۚ يَهْدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ
مُّسْتَقِيمٍ</div>
<div class="translate">
<br /></div>
</div>
<div class="surah">
<div class="translate">
<i><span style="font-size: small;">Orang-orang yang
kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan
mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka
telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan
barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan
yang lurus".<span class="pull-left" style="width: 300px;">QS. Al-Baqarah ; 142</span></span></i></div>
</div>
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-74288437901734633122015-03-22T07:17:00.002-07:002015-03-25T19:59:24.033-07:00Berdamai Dengan Tekanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrwGdNmAkl9JHAQaYIlkvjxrfqFl16l4Uu-7y_GAhDYMX7R_5e5XSpODiQg89oBLxkWxzyL7DvfaFisFdSnkcgYwLpsIAlkSTu03pFQcQdOUIFhyphenhyphenAuEfCyMYFgkvV85djr6TxquFaX-oy/s1600/mata.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrwGdNmAkl9JHAQaYIlkvjxrfqFl16l4Uu-7y_GAhDYMX7R_5e5XSpODiQg89oBLxkWxzyL7DvfaFisFdSnkcgYwLpsIAlkSTu03pFQcQdOUIFhyphenhyphenAuEfCyMYFgkvV85djr6TxquFaX-oy/s1600/mata.jpg" height="262" width="320"></a><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk menemukan harta karun,
kita harus cerdas membaca peta-nya. Dan kebanyakan peta harta karun itu selalu
abstrak. Dalam menemukannya, kita harus melewati terjalnya gunung, luas
samudera dengan gelombang yang mengaung, dinginnya udara dan teriknya mentari.
Yang kesemua itu bukan sekedar kebetulan tentang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>‘kesialan’ atau tantangan semata. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bisa jadi itu petunjuk. Sebuah keharusan yang
mesti dilalui sebagai jalan. Dan lagi-lagi waktulah hakim nya. Memutuskan seberapa
kuat dan cerdas kita bertahan untuk meraih harta karun itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ini sebab, belakangan, tekanan terasa
semakin berhikmah. Jika harus flash back pada pengalaman pribadi saya sebagai
sample, misalnya saat masa awal-awal berhadapan dengan dunia nyata selepas Ortu
ogah-ogahan memberi santunan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tekanan</i>
adalah sekedar kesialan. Sebuah kegagalan sementara yang menunda kesuksesan.
Kala itu, masih mampu berpikir bahwa tekanan sekedar “sukses
tertunda”. Tertunda karena kurang rajin, malas disiplin atau sebab
kenakalan-kenakalan kecil saja. Nanti juga akan sukses lagi, jika ada
perubahan-perubahan kecil pada diri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ternyata tekanan yang sering
menyapa secara tiba-tiba itu, tidak sekedar “sukses tertunda” yang hampa nilai.
Ada tuntunan sekaligus keharusan yang tidak bisa dihindari. Seperti Peta menuju
lumbung “harta karun”. Dan hanya orang-orang yang bisa menafsirnya menjadi
sebuah petunjuk, yang bisa melewatinya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tak heran jika para bijak
bestari selalu menggunakan kata “ambil hikmahnya” sebagai nasehat yang paling
tepat saat dikonsultasikan tentang kegagalan, tekanan bahkan tantangan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dan belakangan secara pribadi, saya baru
mahfum bahwa hikmah yang dimaksud bukan ludah yang dengan mudah kita telan dan
sudah itu selesai. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada proses pembelajaran yang
harus kita jajaki. Bisa jadi itu baru Bab awal pelajaran panjang tentang apa
yang disebut hikmah. Hikmah yang bukan sekedar ilmu “menghindari kesialan” tapi
ilmu tentang bagaimana berdamai dengan tekanan. Tekanan yang lahir dari
kegagalan atau kesialan atau bahkan kebahagiaan. Sebab secara religius yang
namanya cobaan itu milik semua mahkluk. Mau makhluk yang gemar bersujud dan
khusuk bermunajah, atau makhluk bejat yang cuek Tuhan sekali pun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Benar memang, setiap kita bukan
Nabi yang sengaja dihadirkan sebagai teladan. Namun, buat apa
nabi dihadirkan jika pengikutnya sulit mencontoh. Trus kendalanya apa ? Sebagai
makhluk yang gemar disapa kegagalan, mungkin saya bisa sedikit berbagi
kesimpulan yang dipetik dari risalah-risalah para bijak; sebagai pengikut para
Nabi, kita hanya butuh terbiasa. Atau membiasakan diri, lebih tepatnya. Tidak
harus menjadi Nabi, tapi setidaknya mengikuti petunjuk-pentunjuknya sebagai
peta. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tekanan tidak melulu soal istri yang kecewa suaminya
selingkuh, suami yang gagal membelikan mainan si bungsu, orang tua yang
menyesali sikap bejat anaknya. Tekanan bisa hadir dalam rupa yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sangat membahagiakan. Menang lotre mungkin,
sukses berniaga, beristri cantik, bersuami setia atau sekedar lulus tes PNS. Sebab
rupa yang membahagiakan itu selalu memikul beban. Dan sebuah kondisi yang ‘butuh’
kiat-kiat untuk mempertahankan, adalah tekanan yang terselubung halus. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ini bukan tentang “harus memilih” sebab memilih itu, selalu
saja soal dua atau lebih pilihan. Ini tentang “harus mengambil” sehingga hikmah
yang dimaksud tidak berada pada ruang kosong yang hampa. Dan jika diharuskan
untuk mengambil, maka proses ‘mengambil itu yang harus dimaknai. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Secara sederhana; Ada dua unsur yang perlu kita dorong sebagai sebuah sikap. Ikhtiar (usaha) untuk
mengambil hikmah dan kepasrahan (penyerahan) pada tekanan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-14968424732357592412015-03-19T22:33:00.001-07:002015-03-23T01:07:49.661-07:00Kopi-nya Dee<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div style="text-align: left;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj2jma4hNoFbnc_l08KRvbZXvPI-51cOUeyMuGwfggugmL8q83KjsyXykzAA8RoI8RI8-ZgnYXF-y5hPUHPV_NJGudItzqM4TvtrNbR-_T85tGy3Per6xz5n-shEh3XiuhckxwXiOcUWx5/s1600/kopi+fil.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj2jma4hNoFbnc_l08KRvbZXvPI-51cOUeyMuGwfggugmL8q83KjsyXykzAA8RoI8RI8-ZgnYXF-y5hPUHPV_NJGudItzqM4TvtrNbR-_T85tGy3Per6xz5n-shEh3XiuhckxwXiOcUWx5/s1600/kopi+fil.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Judul buku : <b>Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan
Prosa Satu Dekade<br />
</b>Penulis : Dewi ‘Dee’ Lestari<br />
Penerbit : Truedee Books dan GagasMedia<br />
Tahun terbit : 2006<br />
Jumlah halaman : 134<br />
No. ISBN : 979-96257-3-4</span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-large;">K</span>etika Jurnalisme dibungkam,
maka sastra adalah ruang tak bertuan yang siap menampung kegaduhan, kemarahan,
kebahagiaan atau sekedar kekecewaan. Kira-kira begitu Seno Gumirah berceloteh
dan belakangan menjadi trend memei yang berhamburan di internet. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun Jurnalisme tidak sedang
dibungkam. Bungkam dalam artian “me”ngekang. Tapi Bungkam dalam spirit alienasi.
Sebuah ketercerabutan eksistensi yang mengasingkan entitas dari sebuah
kesadaran, menjadi ketidak sadaran. Kira-kira seperti itu Jurnalisme kita
sedang bernasib. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Terasing justru disaat tak ada
sedikit pun aturan yang melarangnya untuk melangsungkan fungsinya sebagai
pewarta. Maka mereka-mereka yang gugur sebagai pahlawan pewarta di waktu yang
silam akan cukup tersenyum sebagai jasad ketika membaca setiap perkembangan
kesastraan tanah air. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika Jurnalisme hanya milik
orang-orang dengan pemikiran tentang kekuasaan dan keuntungan, sastra menyelip
sebagai kendaraan bebas hambatan bagi mereka yang cinta pada kebebasan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kendaraan ini menampung bejibun keresahan
aksara yang tidak sekedar untuk dikomersilkan di tengah-tengah interupsi
kerasnya iklan-iklan produk. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Meski kini sastra juga
terhimpit manisnya budaya pop dengan berbagai embel-embel-nya, tapi bukankah
sastra tak harus dikonsumsi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekedar
dinikmati secara bebas di fasilitas Media Social yang bebas anggaran pun,
Sastra menjadi berarti. Tidak seperti Jurnalisme masa kini. Sebuah reportase dikatakan
sukses jika konflik yang ditampilkan berelasi dengan kekuasaan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sastra tidak. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dan Dee “memanfaatkan” ruang itu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Memanfaatkan karena dia seorang penyanyi.
Selain itu juga artis. Sebuah profesi yang bisa bebas masuk-keluar sebagai item
reportase dalam kepentingan apa pun. Dee memanfaatkan, karena dunia sastra
bukan akting <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kejar tayang</i> yang secara
terkini, diminati oleh hampir semua jenis artis. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mulai dari Mc, penyanyi, atau sekedar talenta
sensasi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dunia Sastra berbeda. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Wadah ini lebih selektif dalam mempublis
kualitas. Jika sekedar mengejar setoran, maka si pelaku yang iseng-iseng masuk dunia
ini akan terpelanting keluar dengan tragis. Tapi tidak dengan Dee.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Meski termasuk yang paling
telat membaca karya Dee ini : <b>Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa
Satu Dekade. </b><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Namun saya termasuk
penikmat yang tercengang dengan suguhan karya ini. Dee meramu aksara secara
khas. Awalnya nama Dee lebih familiar di mata saya dengan karya-karya novel
yang lebih panjang dan memiliki ruang yang luas untuk berekspresi. Namun kali
ini Cerpen dan prosa.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Awalnya
jujur saja, saya orang yang tidak terlalu percaya pada talenta seorang penulis
novel pop akan juga mampu menyusun cerpen sekaligus prosa se-indah ini. Adalah
Goenawan Mohammad yang menarik perhatianku. “ah masa sih Goenawan Mohammad mau
nguras kualitasnya hanya untuk sebuah kumpulan cerpen penulis muda” begitu
pikir saya. Tapi baru lembar kedua, kesombongan saya terjawab. Dee memang
layak. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Dengan
karya kecil ini, Dee mencoba menampilkan Sastra kental yang disisip celoteh “kata-kata
pop” sebagai pemanis. Ke khas-an nya di setiap novelnya pun terurai rapi dalam
setiap cerpen. Tidak ada pembeda yang berarti, seperti yang kita temui pada
pe-novel kebanyakan, yang nyambi nulis cerpen. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Meski
kebanyakan cerpen dan prosanya mewakili keluhan yang tidak difalitasi
Jurnalisme, tapi Dee tetap menjaga kesopanannya menyajikan aksara. Membebaskan
gaya tuturnya dengan tetap menjaga plot di setiap cerita. Susunan cerpen dan
prosanya pun rapi. Menjaga ritme emosi si penikmat hingga merasa terus haus
untuk menenggak setiap kata dengan perlahan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Selain
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Filosofi Kopi</i>, Saya jatuh cinta pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Lara Lana</i>. Dua cerita ini memiliki semua
unsur kesastraan kontemporer. Nakal tapi sopan dengan presentasi kata yang rapi
dan mencengangkan. Seperti pada pengantarnya Mas Goen memuji Dee pada setiap
peletakan kata yang tidak hanya sekedar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita
dan Prosa Satu Dekade. </span></b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Disuguhkan dengan
ramuan yang hati-hati. Tidak terlalu keras tapi juga ada berbagai penegasan
disana. Lembut namun jauh dari picisan. Seperti Kopi Tiwus. Meski lahir dari
kesederhanaan, tapi memiliki cita rasa yang mewah, bahkan megah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Halmahera </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">20 Maret 2015</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-17061696036134832252015-03-19T17:45:00.001-07:002015-03-20T17:51:38.962-07:00Sudahlah itu ...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sudah itu ... <br />
<br />
Tak pernah pasti menjemput <br />
Selalu mengikutiku berdampingan <br />
Diselaput mata yang siap dijemput<br />
Menuntun hidup dengan detik dan harapan<br />
<br />
Kepastian yang selalu mengambang direlung kira-kira<br />
Aku merasakan bisikannya dilubuk hati<br />
Menakutiku dengan peringatan dan ancaman ada<br />
Meski tak di ujung belati namun tetap menanti<br />
<br />
<br />
Bila tiba saatnya, tak ada yang bisa menundanya<br />
Sedetikpun dalam sesal<br />
Semuanya terlambat dalam kepastian yang tak nyata<br />
Berhenti dan tertutup apa pun semisal<br />
Tak ada dosa atau pahala<br />
<br />
Sendiri dan hening jika tiba saatnya<br />
Bagai berdiri dalam pembaringan abadi<br />
Menutup mata tanpa bersapa<br />
Sedikit tanda namun berhamburan makna<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsG7OLwHlAym60XdqiWD0Y1TCe5UCSIXKc-M2C2QFvE6EeKoChxFM_co3_y8_1_0fkcmIkej9cRMtyzQ5a0OU2yfpoqI9YcIsrLJY0iA5bpmV_iSCvSISOf2raL-f8DPN0SivD0yb3zgFY/s1600/4161_bendera_kuning_dan_kematian.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsG7OLwHlAym60XdqiWD0Y1TCe5UCSIXKc-M2C2QFvE6EeKoChxFM_co3_y8_1_0fkcmIkej9cRMtyzQ5a0OU2yfpoqI9YcIsrLJY0iA5bpmV_iSCvSISOf2raL-f8DPN0SivD0yb3zgFY/s1600/4161_bendera_kuning_dan_kematian.jpg" height="240" width="320" /></a><br />
<span style="font-style: italic;"></span>Kematian.<br />
<br />
27 Juni 2008<br />
Jakarta. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-40826569826355429492015-03-19T16:03:00.002-07:002015-03-19T16:04:59.550-07:00Begitulah Malaysia, Dan Nasionalisme Kita.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>(tulisan ini ditulis saat Malaysia mengklaim Tarian Reok sebagai produk kebudayaan mereka, dan sudah dipublikasikan di salah satu media Nasional)</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">B</span>egitulah Malaysia. Setelah berpuluh tahun lalu membuat Indonesia
merajuk dan keluar dari PBB. Sekarang melakukan klaim terhadap beberapa
tarian, yang belakangan membuat geger hampir seluruh masyarakat
Indonesia. Ini bukan kali pertama. Sebelum tari pendet. Ada beberapa
lagu dan juga ornament kebudayaan yang diklaim Malaysia. Mereka
beralasan bahwa budaya tersebut berakar dari kebudayan melayu yang
dahulu kala belum dibatasi oleh administrasi kenegaraan. Melayu sekedar
spirit sukuisme dan tradisi saja. Akar ini yang membuat Malaysia
melakukan klaim. Ada tradisi hindunisme yang mengakar di sejarah
Negara-bangsa ini. Sehingga beberapa ornament kebudayaan hampir mirip
bahkan sulit memang di bedakan antara Negara Indonesia dan Negara
Malaysia.<br /><br />Malaysia tidak sepenuhnya salah dalam hal klaim dengan
argumentasi seperti itu. Kita ranah serumpun yang memiliki latar
kebudayaan yang sama. Hampir tak ada bedanya. Bicara kebudayaan memang
sulit ditegaskan dibawah spirit kenegaraan. Kebudayaan berakar dari
nilai leluhur yang menspirit tradisi dan nilai-nilai. William H.
Haviland berisalah bahwa Kebudayaan terkait seperangkat peraturan dan
norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika
dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang
dipandang layak dan dapat di tarima oleh semua masyarakat. Landasan ini
sulit membatasi produk kebudayaan sebagai klaim kreativitas segolongan
orang saja. Ini kerja banyak orang, melintasi batasan administrative
formal dan sulit ditakar menggunakan klaim.<br /><br />Persoalan yang hadir
memang, lebih disebabkan oleh semerbak komersialisasi kebudayaan yang di
canangkan Kapitalisme sekitar satu abad terakhir. Terlebih lagi ketika
adanya Undang-undang hak paten. Sekonyong-konyong setiap budaya harus
punya hak patennya sendiri-sendiri. Gunanya memang lebih pada memenuhi
halaman depan majalah iklan pariwisata dunia. Jika sekedar spirit
nasionalisme, buat apa kita cape-cape berteriak tentang ke-brengsekan
Malaysia yang mengklaim ? wong kita juga banyak menggunakan ornament
kebudayaan orang yang skrang mentradisi dan blakangan, sebagian besar
dari kita, sudah merasa memilikinya. Misalnya, Kuba mesjid ala mesir,
jubah putih panjang ala Arabic, baju koko ala cina dan beduk mesjid
sebagai tanda akan adzan ala cina. Masalahnya memang, kita tidak
meletakkannya sebagai iklan pariwisata di halaman depan majalah
pariwisata. Tapi bukankah itu ornament kebudayaan yang juga punya nilai
ditengah masyarakat ?<br /><br />Tidak sepenuhnya salah, bukan berarti
Malaysia sudah spenuhnya benar. Dengan mengiklankan atau melakukan klaim
terhadap beberapa produk kebudayaan yang sudah menjadi produk unggulan
Indonesia, mereka melakukan pencaplokan brand agar dengan mudah
mengalahkan lawan bisnisnya dengan cepat. Dalam logika pasar ini sangat
mlanggar etika. Dengan cara menggampangkan langkah bisnis. Mengambil
produk-produk jadi milik tetangga, untuk dipromosikan agar bisa
mendapatkan keuntungan dari beberapa produk unggulan tersebut. Namun
memang langkah ini dalam bisnis sulit di kenakan sangsi formal. Yang
bisa dilakukan antar kopetitor adalah meningkatkan kualitas produk
masing-masing agar bisa bersaing dengan sehat dipasaran.<br /><br />Maka
menjadi salah kaprah-lah kita jika klaim Malaysia atas beberapa ornament
kebudayaan, kita tangapi sebagai persoalan ideologis. Atau penghinaan
terhadap Negara kesatuan Republik yang kita cintai ini. Itu sekedar
upaya komersialisasi pariwisata yang sudah kita lakukan jauh setelah
Negara ini merdeka. Sudah lama tahapan ini kita lakukan. Yang sekarang
baru dilakuakn oleh Negara serumpun kita Malaysia. Toh juga Negara
serumpun ini, tidak cukup banyak kekuatan, untuk bisa merebut pasar
pariwisata kita. Jika, kita mau meningkatkan segala kualitas produk
kebudayaan yang selama ini kita miliki.<br /><br />Mari kita sibukkan diri
ini dengan meningkatkan kualitas produk kudayaan kita, agar lebih
disukai secara Internasional dan itu bisa mendatangkan pendapatan yang
lebih. Selain nilai komersialisasi pelestarian kebudayaan juga
menghadirkan karakteristik bangsa. Buat apa kita maki-maki Malaysia yang
“katanya” mengklaim kebudayaan kita, sedangkan kita sendiri tidak bisa
mengilhami karakteristik budaya kita sendiri. Buktinya, anasir asing
masih menyelinap di sendi-sendi kebijakan dalam negeri kita.<br /><br />Berhentilah
memaki kreatifitas orang lain. Hingga kita tidak diklaim Negara reaktif
revolusioner … sebaiknya kita menciptakan kretivitas baru dengan spirit
kebudayaan yang ada dan senantiasa mengagungkan spirit nasionalisme
subtansial … tidak reaktif, heroistik, euforia dan sediktl memalukan.
Jadilah bangsa yang besar yang juga berkarakter besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
28 Agustus 2009</div>
<div style="text-align: justify;">
Jakarta, </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-20175463833474823142015-03-19T15:38:00.001-07:002015-03-19T15:55:38.130-07:00Selain Mu,, Tak Ada. <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7lIUhrRQsqdh5wLwdF1R49PiMnAGdg9saAEqZzfzp_mGJNjv0x1N63Ygn20gmpPNCmY4DjvOASbaDD9Z5mMw7EnDL01MmmIdPHW7NofTqsDtKbhQVqfEtKlWtqP-EOsA7Oxisrkt7y43S/s1600/shalat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7lIUhrRQsqdh5wLwdF1R49PiMnAGdg9saAEqZzfzp_mGJNjv0x1N63Ygn20gmpPNCmY4DjvOASbaDD9Z5mMw7EnDL01MmmIdPHW7NofTqsDtKbhQVqfEtKlWtqP-EOsA7Oxisrkt7y43S/s1600/shalat.jpg" height="206" width="320" /></a>Tiada Yang Lain ... <br />
<br />
Berdiri diantara persimpangan yang tak tertuju<br />
Kau ada dan tak pernah tiada<br />
Semakin ku dekat Kau semakin menuju<br />
Aku tak pernah ada namun Kau tetap ada<br />
<br />
Nikmatmu menutup segalanya<br />
Aku terbuai dan terentah diantara setiap firmanMu<br />
Kulupakan setiap tabir dalam tutur kitab suci <br />
Kupikir Kau lupa bahwa aku lupa<br />
<br />
Ternyata kau tetap menjadi Tuhanku<br />
Diantara yang ada semuanya tiada <br />
Menandakan selain Kamu<br />
Aku akhirnya malu <br />
Dan bersujud ....<br />
<br />
Bukan untuk surgamu<br />
Tapi untuk peniadaan yang lain<br />
Selain Mu ... tak ada.<br />
<br />
30 Agustus 2009 </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-24612577842723722782015-03-19T15:32:00.003-07:002015-03-19T15:56:08.239-07:00..di Jakarta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUFD8qeMuPOZkgoBS2xCDIR2AmgTNC5h4ZqMkjLHNGSwOzz0kMkXqZ3IdflUNN_6_seS9kXS8S-asH60_99qMEmnbFgLloZJ5lT9sR1cE71zmUowc-m91h20FtrFjSz63Qovxk7eRlp6r0/s1600/jakarta-malam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUFD8qeMuPOZkgoBS2xCDIR2AmgTNC5h4ZqMkjLHNGSwOzz0kMkXqZ3IdflUNN_6_seS9kXS8S-asH60_99qMEmnbFgLloZJ5lT9sR1cE71zmUowc-m91h20FtrFjSz63Qovxk7eRlp6r0/s1600/jakarta-malam.jpg" height="320" width="220" /></a>Seluruh pujangga dan biduan sudah mengambarkan kota ini dengan berbagai rangkaian kata dan lirik yang beragam. <br />
<br />
Ada
yang mengambarkannya sebagai sebuah lingkup yang sempit dan sesak. Tapi
ada juga yang menjadikan kota ini sebagai sebuah mimpi yang tak
tergapai. Beragam memang.<br />
<br />
Aku sebagian kecil diantara bejibun
tafsir yang ada. Untuk memutuskan tinggal di kota ini, aku meninggalkan
banyak hal di sana. Mulai dari udara tropis yang menyemai kalbu setiap
pagi dan malamnya, hingga masa kecil yang tak terhingga indahnya. Namun
ini sudah putusan. Kota ini, bagiku, sekedar tempat lari. Dari singgap
yang tak terungkap dengan kata mu pun lirik biduan. Dari berbagai
peristiwa dami peristiwa yang terjadi detik demi detik yang berlalu. <br />
<br />
Seluruh
peristiwa yang terjadi tentang banyak hal. Mulai dari mimpi, tangisan,
kebahagiaan. Aku lari bukan karena semuanya mengejarku. Bukan karena
semuanya terlalu buruk. Aku lari karena di sana tak ada tempat untuk
mengejar. Tak ada tempat untuk berlari lebih cepat. Lebih jauh dan lebih
tinggi. <br />
<br />
Kota ini punya banyak lanskap. Tentang benderangnya
lampu mercuri di tengah malam. Dan teriknya sang surya di tengah hari.
Tempat betapa peluh tak berarti sudah. Tempat dimana air mata seperti
sungai. Dan kebahagian seperti samudra. <br />
<br />
Aku menafsir kota ini lebih sederhana dari Iwan Fals dan Khairil Anwar. Sekedar tempat lari. <br />
<br />
Kota
ini mengajarkanku tentang semangat membara. Dengan cara mencambukku
dengan bejibun pesimisme. Kota ini menunjukan kesederhanaan di mata,
tapi membisikkan kemewahan di telinga. Kota ini menawarkan cinta di
hati, tapi menyisikkan kebencian di pikiran. <br />
<br />
Aku putuskan untuk
lari ke sini. Untuk merasakan tempat yang kutinggalkan betapa indah.
Betapa memanjakan. Ada cinta dan kasih sayang. Ada janji yang tertepati.
<br />
Aku akan tetap di sini untuk kembali ke sana .... Ke tempat aku tinggalkan ....<br />
<br />
Jakarta<br />
03 September, 2009 </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-1649728493910680742015-03-19T05:30:00.001-07:002015-03-19T15:56:25.754-07:00Kerudung <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
Prahara hati terbungkus kerudung putih<br />
Menyingkap senyum tanpa pamrih<br />
Buka kerudungmu ya khumairah <br />
Biar kulihat tunggumu yang letih <br />
<br />
Tubuh perawanmu lembab beraromah embun<br />
Basah dan merona tanpa sentuhan<br />
Lekukannya menghentikan angan<br />
Menghancurkan imanku dengan perlahan<br />
<br />
Terlalu cepat kerudungmu terlepas<br />
Meyakinkan milikku yang terhempas<br />
Sudah kuucap ijab kabul tanpa ampas <br />
Sudah, kau milikku tanpa seretas<br />
<br />
Apa artinya kerudungmu kini<br />
Ketika restu berhamburan sejak pagi <br />
Malam menjadi keheningan legi<br />
Menunggu kau segera merintih<br />
<br />
Buang jauh kerudungmu <br />
Tak akan kubiarkan mengekangmu<br />
Akan kunodai jamuanmu<br />
Dengan segala kelemahanku<br />
<br />
Kerudungmu kini aku<br />
Menjadi penghias senyumanmu <br />
Menjadi ketenangan dimalammu<br />
Dan menjadi matahari dipagimu<br />
<br />
Malam ini akan kutanami harapan kita<br />
Sedikit akan terasa sakit dipertama<br />
Namun akan bermakna untuk semua<br />
Kita kabarkan buahnya kelak untuk dunia<br />
Dan hadirkan sebuah nama untuknya<br />
<br />
Maaf ...<br />
Kerudungmu aku lepaskan<br />
Busanamu aku hempaskan<br />
Kututup matamu dengan ke<br />
Dan ku sucikan kau perawan<br />
<br />
Biarkan kerudungmu sejenak beristirahat<br />
Sekedar untuk dua puluh menit <br />
Menoreh cinta dengan cepat<br />
Setelah itu kau gunakan lagi dengan tepat<br />
Kerudungmu ... <br />
Dimalam pertama
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSKbkFN05qr7gB_SCfANRPytW9k4ie-N5ipy1PS4lW7U20WkDqfhqC91hKBLbg0ZUzePtulSoNUkc_vDb_B7SAJZnA7D38Jv9luHKD88v3A69VQtcDlMgokKK1RazMQZZZWpJ98ifeUvZq/s1600/kerudung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSKbkFN05qr7gB_SCfANRPytW9k4ie-N5ipy1PS4lW7U20WkDqfhqC91hKBLbg0ZUzePtulSoNUkc_vDb_B7SAJZnA7D38Jv9luHKD88v3A69VQtcDlMgokKK1RazMQZZZWpJ98ifeUvZq/s1600/kerudung.jpg" height="320" width="202" /></a></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-4278863551406251942015-03-18T07:46:00.002-07:002015-03-19T15:56:49.136-07:00Sederhana Saja ,,<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifg_LPJ8XbtMScdUkM9Oetb6ttoRvdYZx0gOtFclbiCfUQJ_LFmxi16o9Vvapg1vhtU5Fb3TD-Bc8CXu3apqj60AfqgHElN-eAmQYHvPNB_blzXgpWusK-bKGzZqVJKEk2tTmVPt-TrdpN/s1600/cinta-35.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifg_LPJ8XbtMScdUkM9Oetb6ttoRvdYZx0gOtFclbiCfUQJ_LFmxi16o9Vvapg1vhtU5Fb3TD-Bc8CXu3apqj60AfqgHElN-eAmQYHvPNB_blzXgpWusK-bKGzZqVJKEk2tTmVPt-TrdpN/s1600/cinta-35.jpg" height="171" width="320" /></a></div>
<i><b><span style="font-size: x-large;">O</span></b>rang menyebutnya cinta<br />Namun aku tak percaya<br />Sebuah sajak nyata<br />Tertulis dengan gerak dan teryata</i><br />
<b><span style="font-size: x-large;">S</span></b>ederhana saja... <br />
Kuingin hancurkan kaidah tertata<br />
Menuntun tanpa kira dan rencana<br />
Dan berakhir dipelaminan nyata<br />
Setelah harapan tentang bahagia itu ada<br />
<br />
<i><b><span style="font-size: x-large;">S</span></b>ederhana saja... <br />Kuingin meniadakan cerita <br />Ocehan tentang keharusan cinta<br />Sekedar menciptakan serasih purna<br />Mengais kisah yang dulu tiada </i><br />
<br />
<span style="font-size: x-large;"><b>S</b></span>ederhana saja ...<br />
Tak usah berpikir tentang istana<br />
Bergubuk dibawah langit semesta saja<br />
Cukup kenyang bersama tumbuhan dan air hujan bumiNya<br />
Bahagia itu ada dihati dan antara <br />
Bukan berlian atau emas himalaya<br />
<br />
<i><b><span style="font-size: x-large;">S</span></b>ederhana saja ... <br />Tak usah menyebutnya Cinta<br />Sebut saja itu rasa<br />Mengalir tanpa asah dan tanda<br />Menghadirkan gerak sebagai penanda<br />Tercipta langsung dariNya<br />Meski kita selalu bertanya</i><br />
<br />
<b><span style="font-size: x-large;">J</span></b>adikan cinta seperti ...<br />
Kopi disore hari dan susu dipagi hari<br />
Tatkala senyuman mengumbar bahagia<br />
Setelah semalam kita bersama<br />
<br />
<i><b><span style="font-size: x-large;">S</span></b>ederhana saja ... <br />Cinta itu dikau<br />Sayang ... <br />Bukan lisan dan kata<br />Tapi setitik rasa<br />Sedalam terasa <br />Mengisi segala yang selalu ada <br />Bersama hingga cerita tiada </i><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><b><i>30 Agustus 2009</i></b></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><b><i>Diponegoro 16A, Jakarta. </i></b></span><br />
<i><span style="font-size: x-small;"><b>Rully Amri </b></span></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-66816411531622165732015-03-18T04:25:00.000-07:002015-03-18T06:23:35.034-07:00Hunian. Senyuman dan Ketulusan. <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2WJH3nYB_1xTBQjKv0NvhXpEv28sLezptvnG09xrc9FMReOYISviHd1nSZddjJ62K1zk3dplno6uvtjlI7c50oHBfUByg1ENDP-sl7wzFa0gF3Ps10OY_Vh_VAlEl8SHfYY8IHNvfF4NA/s1600-h/IMG_0614.JPG"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2WJH3nYB_1xTBQjKv0NvhXpEv28sLezptvnG09xrc9FMReOYISviHd1nSZddjJ62K1zk3dplno6uvtjlI7c50oHBfUByg1ENDP-sl7wzFa0gF3Ps10OY_Vh_VAlEl8SHfYY8IHNvfF4NA/s320/IMG_0614.JPG" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5427723830580193506" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 214px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<span style="font-size: x-large;">H</span>unian....<br />
Tak
penting seperti apa rupanya. aku selalu percaya, hunian yang nyaman
adalah jika hati tersandra bahagia. itulah hunian yang paling nyaman.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">S</span>emenjak beranjak dari kosan yang mahalnya Naudzubillah, ke tempat ini,
kenyamanan selalu saja menghampiri masuk. mengetuk pintu kamarku dan
memanggil namaku untuk bisa menemuinya. Betapa kenyamanan itu hanya ada
di hati. Senyuman dan Ketulusan.<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">17 Januari 2010</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Gang Anyer, Menteng, Jakarta. </span> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-215707852294523392015-03-18T04:19:00.000-07:002015-03-23T01:09:57.695-07:00Sayang, Belajarlah dari Pelacur. <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">S</span>ayangku, belajarlah dari pelacur... Yang memahami kehinaan
bukan sebagai kutukan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mereka menjadikan
kotor sebagai keteladanan. Mengucap syukur <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diantara gelimang dosa, dan selalu dalam
prasangka yang baik pada Tuhan kita. Sedikit saja mereka berburuk sangka, maka
mungkin mengakhiri hidup adalah pilihan mereka, tanpa terus mengindahkan
ikhtiar sebagai nafasnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mereka tak pernah menayakan nasib.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Melainkan menjalaninya sebagai sebuah etape
yang tak bisa terlepas dari setiap skenario hidup. Justru disitu letak
keberimanan mereka sebagai makhluk kepada <i>Yang Maha Menentukan</i>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">S</span>ayangku, Tak perlu kau menjadi seperti pelacur. Cukup saja
kau tau bahwa tak semua keteladanan itu datang dari tempat yang terhormat dan
suci. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Keteladanan terkadang
berupa peringatan. Berupa perbedaan dari apa yang kita rasakan selama ini. Sebagai
cermin yang tak mungkin berbohong dalam tampilan yang “<i>baik</i>”.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">P</span>elacur mengutaman cinta pada Maha Pemberi Nasib, dibanding
kata manis yang selalu menjilati liukan tubuh mereka, sebagai penyambung hidup.
Mereka adalah pelajaran sesungguhnya dalam menyelami, seperti apa hidup, yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus diarifi sebagai sebuah pemberian, bukan
pilihan. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvknHZMj95Zto43Uh2OQhiF5rZpUigJT4Z2yxybtiZNLI6VQkc2FyCa7oPmbMwxBnJH_9LOLfPQqgCirJqegH-WsXi06o-D87zI-MgrxDQF3PT-KzpNCimvYw79rG1HU1a0KmQeoSUtN66/s1600/40b.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvknHZMj95Zto43Uh2OQhiF5rZpUigJT4Z2yxybtiZNLI6VQkc2FyCa7oPmbMwxBnJH_9LOLfPQqgCirJqegH-WsXi06o-D87zI-MgrxDQF3PT-KzpNCimvYw79rG1HU1a0KmQeoSUtN66/s320/40b.jpg" height="252" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: x-large;">M</span>ereka mengajari syukur dalam sakit yang mendalam. Tidak seperti
kita yang selalu lalai karena menyandang ‘terhormat’ sebagai sebuah insan.
Syukur bagi mereka adalah pilihan terhadap setiap sakit yang mereka rasakan,
bukan sebagai nikmat yang mereka inginkan. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan hinaan, mereka belajar tentang kepemilikan dosa. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Secara sayup, mereka akan berbisik tentang
kesucian kita, yang merasa tanpa dosa sedikit pun. Dan merasa layak untuk
menghina atas nama Tuhan, kehormatan dan kesucian. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">S</span>ayang, Jadikan pelacur sebagai keteladanan karena cintamu
kepadaNya. Dan tuntun aku dalam rasa syukur, karena cintamu kepadaNya.</div>
<br />
<span style="font-size: x-small;"><b>Pedalaman Halmahera</b></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><b>26 Ramadhan 1433 H</b></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-79476523731395721882015-03-18T04:08:00.003-07:002015-03-21T03:56:32.326-07:00Cerita Kita ,,, <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">K</span>ukira sudah engkau ...</div>
ternyata masih bukan<br />
terlalu cepat untuk bisa <br />
menjadi "<i>engkau</i>" <br />
yang sudah tidak "<i>bukan</i>" lagi ...<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">K</span>ita dicaci seperti anjing<br />
dan dihina haram seperti babi<br />
seakan kita tak berwajah<br />
padahal kita punya rasa ... <br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">K</span>ita pernah bicara tentang <br />
anak kecil yang ruas-ruas wajahnya <br />
mencuri paras cantikmu dan keegoanku ..<br />
berteriak dengan sayupan mama dan papa ... <br />
Sembari menegaskan mimpi yang menyata ..<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">K</span>ita pernah berselimutkan semangat <br />
bercita-cita tentang kesederhanan hakiki ...<br />
berbicara dengan rasionalitas<br />
namun menenangkannya dengan hati ...<br />
<br />
aku kira "<i>sudalah</i>" engkau ...<br />
tapi ternyata "<i>bukan</i>"<br />
masih ada jalan dan tapakan yang selanjutnya<br />
<br />
mari buka mata dan melangkahkan kaki<br />
<br />
sampai bertemu kelak<br />
<br />
ketika kita sudah sadar <br />
bahwa mimpi ternyata' tak selalu menjadi kenyataan ... <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Pr8MK_ISev4Iv7jIu5SUVpYckCAzxkIMnlWCn9B0qP8qkdKAcb3vY1iIpaSZn0MO1zBVzirhpdy6WH4g4ekl-vMCtqmpBnhUwwrerjVvbtX_kcFU-pcAAsYBKjaiVxNRQi62NrJGvxGa/s1600/karikatur-onthel-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Pr8MK_ISev4Iv7jIu5SUVpYckCAzxkIMnlWCn9B0qP8qkdKAcb3vY1iIpaSZn0MO1zBVzirhpdy6WH4g4ekl-vMCtqmpBnhUwwrerjVvbtX_kcFU-pcAAsYBKjaiVxNRQi62NrJGvxGa/s1600/karikatur-onthel-1.jpg" height="320" width="282" /></a></div>
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-38989810841403198402015-03-14T05:48:00.001-07:002015-03-23T00:55:07.866-07:00ILMU JARINGAN ; Ketika Fisika dan Sosiologi berdamai.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><span style="font-size: x-large;">K</span>ita sering mengklaim karakter sebuah kelompok dengan menegasikan berbagai karakter individu yang ada didalam kelompik tersebut. Kita juga sering menegasikan karakter kelompok untuk memberi penilaian individu-individu yang berada dalam suatu kelompok. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Pernah Efek domino krisis moneter menjadi sesuatu yang kronis di 98 dan berefek pada amukan massa mahasiswa dan akhirnya menumbangkan kekuasaan. Padahal krisis ekonomi dan penguasa yang lalim adalah subuah bahasan yang jauh berbeda, namun mendapat jembatan penghubung yang begitu kuat, yaitu amukan massa mahasiswa untuk penumbangan kekuasaan. Reformasi bergulir hingga kini. </span><br />
<br />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Di awal-awal pemerintahan SBY pada paruh kedua kepemimpinannya, ada kejadian luar biasa di Jawa timur ketika kelompok ahmadiah dan kelompok siyah diusir dari kampung halaman mereka. Mereka diklaim sesat oleh kelompok Islam dominan. Sementara disisi yang lain, sering kita mendengar konflik hanya dua orang dari kampung berbeda, akhirnya menjadi pemicu perkelahian antar kampung. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Betapa entitas-entitas yang tercerabut, berbeda dan tidak saling berkaitan menjadi terkait dan membentuk sebuah kejadian yang akhirnya menghadirkan fenomena yang menjalar seperti penyakit endemik pada poros-poros yang berbeda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Peraih Nobel tahun 1971 <i>Philip Anderson</i> menulis artikelnya bahwa ilmu Fisika modern berhasil menjelaskan fundamental partikel-partikel yang merespon atom menjadi begitu kuat. Jika atom-atom terkumpulkan menjadi suatu entitas, maka ceritanya akan berbeda. Sehingga ilmu Kimia adalah ilmu tersendiri dari ilmu fisika. Biologi juga tidak bisa dijelaskan sama dengan kimia jika entitas-entitas tersebut sudah membentuk jaringan organisme yang lebih besar. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Di satu sisi lain, ilmu sosiologi sulit untuk menjelaskan spirit ekonomi. Ada Politik yang merupakan ilmu tersendiri yang menjelaskan benturan-benturan yang terhadirkan dari interaksi sosiologis dan ekonomis. Misalnya satu bank bisa menjadi pemicu krisis ekonomi jika bangkrut. Tapi ada juga beberapa bank bangkrut dengan tragis, tapi tidak sama sekali mempengaruhi stabilitas ekonomi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Seorang imam dan pendeta bisa menjadi pemicu konflik jika dalam interaksi mereka menghadirkan sesuatu yang berarti pada kedua agama yang mereka anut. Tapi interaksi itu juga bisa menjadi pemicu kedamaian jika dalam berinteraksi spirit-spirit kedamaian yang dihadirkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Fenomena ini, yang akhirnya memicu proses penelitian para ilmuan listas ilmu untuk melakukan penelitian mendalam selama bertahun-tahun. Dalam sebuah Esai <i>Robi Muhammad</i> menjelaskan, penelitian panjang ini menghasilkan apa yang disebut Ilmu jaringan (<b style="-webkit-touch-callout: none; outline: transparent solid 0px;"><i style="-webkit-touch-callout: none; outline: transparent solid 0px;">Networking science</i></b>) hasil interaksi antara partikel-partikel atom yang digambarkan fisika dan fenomena-fenomena sosial yang tergambarkan di ilmu sosiologi. Hal tersebut terpicu dari apa yang disebut <i style="-webkit-touch-callout: none; outline: transparent solid 0px;">interaks</i>i. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><b style="-webkit-touch-callout: none; outline: transparent solid 0px;">Dunia Yang Kecil</b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><span style="font-size: x-large;">S</span>ejak lama, tafsir soal jarak dimaknai secara fisikly. Keberadaan benda yang terpisah secara fisik. Lebih praktis, <i>jarak</i> sering diartikan secara letak dan kondisi geografis menjadi sebuah standar. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Namun selama itu pula, sosiologi mengartikan jarak tidak dalam koridor tempat, fisik, benda atau geografis. Sosiologi memaknai jarak dalam ruang yang punya makna perbedaan. Misalnya, pendapatan, pendidikan, pekerjaan bahkan agama dll. Dalam perkembangan modern, jarak fisik melumpuhkan jarak sosial.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"> Orang kaya yang tinggal berdampingan dengan orang miskin begitu berjarak secara sosial, meski secara fisik mereka hanya terpisah jarak beberapa meter, bahkan ada yang hnya terpisah tembok pagar si kaya yang tinggi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Ketika orang berpendidikan tinggi melakukan penelitian di tengah-tengah masyarakat desa yang berpendidikan rendah, begitu berjarak secara sosial. Meski terkadang secara fisik orang pendidikan tinggi berbaur dan tinggal dengan mereka yang berpendidikan randah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Fenomena Jarak ini, menarik para ilmuan matematika untuk melakukan penelitian lanjutan. Soal dinamika yang terjadi dalam interaksi, jarak dan jaringan yang terbangun. Yang menarik dari penelitian tersebut adalah fokus penelitiannya menitik beratkan pada dinamika yang terjadi di dalam Jaringan tersebut. Ada ruang yang bergerak dinamis. Ruang itu kemudian disebut <i>Network Space</i>. Ruang jaringan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Sebagai contoh sederhana, misalnya kita baru saja ketemu dengan orang yang kebetulan terhubung dengan kita karena pekerjaan, sebuah pertemuan atau kebetulan kepentingan. Meski orang yang baru kita temui sama sekali belum pernah kita kenali sebelumnya, tapi informasi tentang diri masing-masing sering menjadi katup pertemuan. Misalnya, ada tempat, yang pernah kita kunjungi bersama meski diwaktu yang berbeda. Yang paling sering adalah teman atau kolega yang kebetulan sama-sama kita kenal. Sehingga sering ada pameo yang muncul “<i>ternyata dunia ini kecil</i>”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Dunia yang kecil ini yang menarik penelitian. Para Matematikawan menyebutnya teori Graf. Seorang ilmuan psikologi sosial Stenly Milgram di tahun 1967 membuat penelitian mendalam soal ini. Dunia yang kecil. Dia berupaya menembus jarak fisik dan jarak sosial. Penelitiannya dilakukan dengan cara menyuruh 300 orang secara acak yang berada di Ohama untuk mengirim surat ke Boston. Secara fisik dua lokasi ini berjarak 2000 Km. Orang-orang yang saling berkirim surat juga punya latar sosial yang berbeda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seorang dibatasi dengan enam orang lain untuk bertemu orang lainnya. Penelitian ini kemudian di film kan oleh Hollywood dengan judul <i>six degrees of separation</i> diperankan oleh Will Smith. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Contoh sederhana lain adalah kalau kita mau periksa jarak antara Dian Sastro pemain film Indonesia dengan Jodie Foster ; Dian pernah bermain film dengan Frans Tumbuan di AADC, lalu Frans pernah main dengan Martin Kove di Without Mercy, Lalu Martin Kove pernah bermain dengan Chrles Napier di Film Extreme Honor, dan Napier pernah main se film dengan Jodie Foster dalam silence of the lambs. Maka jarak Dian Sastro dan Jodie Foster adalah berjarak 4 saja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Teman saya yang berprofesi sebagai penjaga kantor punya jarak sangat dekat dengan Enda Ungu, gitaris Band Ungu, karena dia mengenali saya dan kebetulan dulu saya pernah berteman dengan Enda Ungu. Hanya berjarak dua saja. Saya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mungkin hanya berjarak dua juga. Karena saya pernah kenalan dengan seorang Ketua Umum PB HMI yang kebetulan sangat dekat dengan Wapres Jusuf Kalla. Bukankah pada fenomena ini, jarak fisik dan jarak sosial menjadi sebuah interaksi yang sangat dinamis ? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><b style="-webkit-touch-callout: none; outline: transparent solid 0px;"><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><b style="-webkit-touch-callout: none; outline: transparent solid 0px;">Social Media</b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKbmO2dtP4H8tgymrYhAoFm_QLqwYjj1PM49UsDAnMEbpBL-A3wGJg3QzhwzXPHsOCOEeixxzTEP1FWfOZRQPw1ztTJTnRoEIK3WMP4X5qbMZycgjXrGJgGCUzTlLU2-GJnX1GRQxsXGAI/s640/blogger-image--1123651274.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKbmO2dtP4H8tgymrYhAoFm_QLqwYjj1PM49UsDAnMEbpBL-A3wGJg3QzhwzXPHsOCOEeixxzTEP1FWfOZRQPw1ztTJTnRoEIK3WMP4X5qbMZycgjXrGJgGCUzTlLU2-GJnX1GRQxsXGAI/s320/blogger-image--1123651274.jpg" width="320" /></a></span></div>
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Esai ini, terinspirasi dari sebuah Esai di tahun 2004 oleh Roby Muhammad. Secara teoritis, Roby menggunakan basis teori posmodersme, hermeneutika dan fisika modern. Tapi tahun 2004, Social Media belum sempat menjadi mimpi warga Indonesia sama sekali. Maka penjelasan Robi hanya sampai pada penjelasan Ilmu Jaringan beserta dinamika yang bergejolak dalam interaksinya. Laporan terakhir sebuah majalah internet, Indonesia adalah salah satu negara pengguna Social Media terbesar di dunia. Seperti sudah dijelaskan di atas. Ilmu Jaringan adalah sebuah diskursus yang mendamaikan Fisika dan Sosiologi. Mendamaikan jarak. Baik fisik mau pun sosial. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Sebagai sebuah negara kepulauan yang bekas jajahan ini, Indonesia punya karakter yang selalu bermasalah dengan jarak geografis dan jarak sosial. Pada kondisi ini, ilmu Jaringan luar biasa berkontribusi mendalamaikan permasalahan yang hadir di negara ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Dan Social Media adalah aplikasi paling tepat, untuk menyelesaikan persoalan jarak ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Wasalam,,, Halmahera 11 Februari 2015.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-12423496912545903392014-03-05T10:04:00.001-08:002015-03-23T01:41:13.337-07:00JANAKI I<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">D</span>engan susah payah, aku akhirnya tiba di kerajaan Alengka. Kerajaan Para raksasa. Penjagaan di pintu masuk sangat ketat. Beberapa raksasa mencegat kedatanganku. Dengan garang mereka bertanya maksud kedatanganku. Siang yang terik membuat wajah para raksasa itu sedikit berminyak. Kilatan mata mereka tampak sangar. Gigi mereka kuning. Dengan suara yang sedikit paruh,salah seorang menanyakan, aku utusan dari mana. Dengan tenang aku menjawab, aku dari dunia manusia. Datang untuk menemui Rahwana. Sang Raja Raksasa yang begitu terkenal sakti mandraguna. Yang satu menimpali, apa tujuan pertemuanku. Dengan enteng aku menjawab lagi, aku membawa kabar dari negeri manusia yang sangat penting. Dan memperingatan mereka; jika aku tidak segera bertemu dengan Raja , maka Alengka dalam ancaman. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Mereka saling berbisik. Tak berapa lama, aku pun langsung dipersilahkan masuk. Begitu mudahnya membodohi mereka. Aku dikawal melewati jalan masuk istana seplepas gerbang. Beberapa pohon palem melingkar seperti membuat barisan parade marcing band tahun 80 an. Begitu tegas berdiri di pinggir-pinggir jalan, seakan mengucapkan selamat datang padaku. Alengka seperti istana para raja India yang megah. Halamannya luas terbentang. Banyak tumbuhan aneh yang tidak pernah kulihat di alam manusia. Rerumputan hijau melingkari seputaran istana. Ada beberapa burung raksasa mengintari menara-menara istana. Dari kejauhan mereka terlihat biasa, namun semakin dekat lebih seperti Tirex terbang. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Aku digiring dengan sopan oleh dua penjaga pintu menuju ruang utama. Layaknya raksasa, mereka lebih tinggi 2 meter dari ukuran manusia normal. Pintu masuk pada ruang utama menyesuaikan besarnya tubuh para raksasa itu. Setelah benar-benar masuk ruangan, aku merasa sangat kecil. Di langit-langit istana, terlihat beberapa permata yang tertanam diantara gantungan emas yang membungkus rapih di setiap sudut. Disela-selanya ada semacam lilin raksasa. Mungkin itu penerang utama jika malam. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tampak Rahwana sang raja raksasa, duduk santai namun gagah di singasanahnya. Dengan wajah yang sedikit ditekuk, Rahwana memperhatikan setiap langkahku. Dia seakan melumat habis, setiap gerakku menuju altar para tamu dengan matanya yang terlihat tegas.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Entah kenapa, tidak sedikit pun, aku merasa takut. Padahal Rahwana adalah simbol kekejaman para raksasa. Justru rasa penasaran yang menyelimuti pikiran. Ingin segera aku menghampirnya dan segera menanyakan banyak hal. Setibanya aku di altar para tamu, aku pun dipersilahkan duduk. Jarak altar dengan singasana tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 7 meter dibanding ribuan meter persegi luas istana. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Biar suasana bisa lebih santai, aku memulai percakapan. Aku bertanya dengan sopan, apa bisa membakar sebatang rokok ?<br />
<br />
rokok yang sengaja aku siapkan saat tadi menuju Alengka. Sang raja mengangguk pelan. Aku pun membakar sebatang Marlboro lights. Menarik asapnya dalam dan menghamburkannya. Sang raja masih diam. Aku memulai lagi percakapan.<br />
“Aku pencinta Janaki” </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Sontak Rahwana menyibak selendangnya dan terkekeh sinis. Kesan seram yang digambarkan soal Rahwana pun meniada. Sebagai seorang raksasa dia sangat berbeda, disiang menjelang sore itu. Beberapa pengawal seakan tidak peduli dengan tawa Raja mereka. Wajah mereka yang kemerahan itu tetap tegang. Seakan itu sudah menjadi prosedur tetap para raksasa agar tetap kelihatan 'seram dan sangar' </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
"Apa kau utusan Sri Rama ? atau Hanoman dengan wujud manusia" Rahwana akhirnya mengeluarkan suara. Terdengar paruh. Dia lalu menambahkan, pertanyaannya dengan sedikit pernyataan "sebagai seorang khasatria, kau tampak lucu" <span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif;">wajah tegangnya berubah. Sekarang lebih seperti mengejek.</span><br />
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif;">Tarikan rokok yang kedua aku hembuskan, asap mengepul lebih tebal dari sebelumnya. Memang sih jika seandainya aku salah seorang khasatria dalam pewayang, aku tampak sangat keren. Siang itu aku mengenakan oblong hitam dengan tulisan putih “the betles” diantara wajah Lenon dan kawan-kawan se-bandnya. Jeans Lea kusut yang sedikit ngepres terkolaborasi dengan sepatu airwalk coklat bergaris putih. Lebih cocok disebut anak nongrong dibanding khasatria.</span></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
"Kenapa kau begitu bernafsu dengan Janaki atau Dewi Shinta ? sementara kau membiarkan dirimu kalah diterjang amukan Anoman yang berkolaborasi dengan adikmu sendiri Wibisana" Kini berbalik aku yang menekuk wajah dan bertanya serius. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Rahwana menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan dan menjawab pertanyaanku dengan tenang. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
"Dewi Shinta adalah titipan Dewi Laksmi, sang bunda paripurna. Pusat kebaikan dan simbol kesetiaan. Tidak sekedar kesetiaan pada cinta, tapi pada prinsip dan sikap. Aku menggilainya" Mata Rahwana berkaca. Pupil matanya dibesarkan untuk menahan agar kaca dimatanya tidak pecah menjadi air. "Dan Anoman juga Wibisana tidak pernah mengalahkanku. Cintanyalah yang mengalahkanku" Rahwana menjelaskan tenang. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
"Cintanya ?" aku semakin tidak mengerti. "Cintanya Janaki?" Aku turun dari altar dan mendekat ke singasanah agar bisa lebih leluarsa berbicara. Sebatang rokok aku bakar kembali. Rahwana lalu menundukkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya ke wajahku sedekat mungkin lalu berbisik dengan suara yang lirih. "Ya, cintanya Janaki untukku"</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
What ? tidak mungkin. Ini sebuah kebohongan. Bukankah Dewi Shinta sudah memiliki suami, dan bukankah dia symbol kesetiaan. Pusat kebaikan. Aku tidak akan mempercayainya hingga kau bisa menjelaskannya secara rational. Sekali pun siang ini kau memutuskan memakanku. Rasa cintaku pada Janaki harus ku tahan dengan hebatnya, sebab dia milik Sri Rama, eh ..kau raksasa bengis, ngaku-ngaku dicintai Dewi Shinta. Gumanku dihati, terlampau sinis. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
"coba kau jelaskan maksud kongritmu rahwana?" Perlahan namun tegas aku bertanya lagi. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Akhirnya Rahwana berdiri dari singahsananya. Tubuhnya tegap, tinggi, dadanya berbidang, macho. Kesannya, Rahwana ini lebih terlihat cuek dibanding kejam. Dengan langkah yang tegas, Rahwana menghampiriku lebih dekat. Dia lalu meminta rokokku. Dibakarnya rokok itu dengan santai, lalu dihembuskan asapnya. Rahwana ternyata terlihat lebih keren dibanding yang digambarkan dalam cerita-cerita pewayangan. Dia lalu merangkulku dan menggiring aku ke sebelah utara ruangan menuju pintu keluar. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tibalah kami disebuah tempat bernama <i>Kapitren Alengkadireja</i>. Pemandangannya syahdu. Ada hamparan rumput hijau yang terbentang, ada juga beberapa pendopo yang terletak di tengah-tengahnya. Pendopo yang dihiasi bunga berbagai warna. Rahwana membentangkan tangannya sambil berkata, disinilah Dewi Shinta selama tiga tahun bersamaku. Waktu yang berlalu sebelum mereka datang untuk menjemputnya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>"S</i>etiap waktu sangat berarti bagi kami. Tiga tahun yang singkat meski padat. Sedikit pun aku tidak menyentuhnya dan bibirku selalu kaku ketika kesempurnanya menyibakkan setiap tutur. Dia hanya menginginkan aku berada pada titik takdir yang berbeda. Tapi tak pernah menyalahkan garis takdir yang sudah membawa kami pada titik yang sulit ini" Rahwana berkisah. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Suaranya meninggi. Dengan kata-kata yang bernada, Rahwana melanjutkan berkisah "Selama tiga tahun aku seperti ditemani dewa laksmi yang berkolaborasi dengan Sang Eros dari Yunani. Dia menuntunku dalam kebaikan, membongkar keangkuhan demi keangkuhanku. Entah apa maksud Walkimi sang resi penulis takdir, menoreh takdir kita secara bertentangan, namun mempertemukan kami dalam cinta. Setiap asah cinta yang kita rasakan berada pada titik sulit. Setiap etape buruk yang kami hadapi adalah pelajaran dari Sang Whidi. Kami mempelajari banyak hal. Kami seakan hanya untuk dipertemukan semantara waktu. Agar kami bisa saling belajar tentang sisi masing-masing. Dia mempelajari keburukan dariku, dan aku menyelami kebaikan dari setiap gerak dan tuturnya. Tak ada yang sia-sia dari waktu yang “sementara” itu. Cukup Tiga tahun. Singkat namun padat. Karena Setiap detik adalah kisah bagi kami"</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Mata Rahwana meneteskan air. Sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terjadi dalam setiap cerita. Aku masih tetap diam. Berbatang-batang rokok aku habiskan. Rahwana yang gagah perkasa, lunglai dalam roman yang tak pernah tertulis. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Aku memutuskan untuk bertanya lagi. "Apa yang membuatmu yakin bahwa yang dirasakan dewi Shinta atau Janaki adalah cinta ? bukankah dia punya cinta yang lain ? mungkin saja dia hanya berpura-pura agar kau membiarkannya lepas ?" </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Rahwana membalik badannya. Melepaskan pandangan pada hamparan hijau. Dengan suara yang lirih raja Raksasa yang terkenal jahat ini berucap lirih;</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
"Tak ada penculikan, pemaksanaan, kekerasan, atau apa pun yang sering kau dengar dalam setiap roman. Walkimi (penulis takdir) menulis perjumpaan kami secara sengaja di <i>waktu yang sudah terlambat.</i> Maka aku harus menjadi sisi jahat kehidupan, agar kesempurnaan Dewi Shinta tetap terjaga. Terlambat karena Sri Rama sudah menjadi cinta setia nya. Namun Walkemi memberi kesempatan baginya untuk merasakan cinta sejatinya. <i>Akulah keterlambatan itu. Akulah sisi sejatinya dalam cinta" </i></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Meski kami diberi kesempatan merasakan sejatinya cinta dalam berbagai keterlambatan dan waktu yang singkat. Takdir harus tetap berjalan dalam garisnya. Dewi Shinta harus tetap menjadi symbol kebaikan dan kesempurnaan. Maka sisi burukku harus menjadi sebab mutlak dalam perpisahan kami" </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Aku pun menimpali, "kenapa ?"</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
" Harus ada yang menjadi symbol kesetiaan dalam cinta" jawab Rahwana. Walkimi menjadikan Sri Rama sebagai sosok baik yang menjadi sisi setia Janaki. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
"Lalu Anoman datang untuk mengambil janaki secara paksa ?" aku bertanya lagi. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tidak, jawab Rahwana. "Aku meningkalkan Janaki dalam kekecewaan. Janaki harus membenciku. Agar sisi baiknya terjaga. Sebab ada Sri Rama sebagai sisi baik yang akan menjaganya dan menjadikannya sempurna" </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dadaku mulai sesak dengan hembusan demi hembusan rokok yang ku hisap. Dada ini bertambah sesak mendengar pengakuan Rahwana. Sulit dipercaya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Waktu berlalu cepat, langit Alengka mulai menghitam dan dihiasi titik-titik bintang yang mengantung. Tak lama kemudian, Rahwana lalu mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Sangat dekat. Dengan suara yang pelan Rahwana berbisik. Siapa kamu ? kenapa kau datang begitu saja ? …</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Halmahera 2013, </div>
<div dir="ltr">
Rully <br />
★******************</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitI1wl6JHV-myHtMlHp4ya-VAcU5gfAjVmhZS5yOSe1rFXFjMGxzZmP5YBXJEJ2BsLKNvn5T0xuKhdlxiqD5o9J2Q3lFmd2-7gaSuN_YTjT1UOXU_IH4qEn8hyphenhypheneCgbX9r2ZMxl3J_Z_nJB/s1600/images%25252813%252529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitI1wl6JHV-myHtMlHp4ya-VAcU5gfAjVmhZS5yOSe1rFXFjMGxzZmP5YBXJEJ2BsLKNvn5T0xuKhdlxiqD5o9J2Q3lFmd2-7gaSuN_YTjT1UOXU_IH4qEn8hyphenhypheneCgbX9r2ZMxl3J_Z_nJB/s640/images%25252813%252529.jpeg" /> </a> </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-14991089927755181812014-03-05T03:10:00.001-08:002015-03-18T07:22:24.443-07:00Alkisah Nasi Bebek<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">S</span></b>ebagai aktivis HMI level pusat, saya termasuk yang tidak beruntung. Meski posisi saya masuk presidium, tetap saja tidak pandai menjual potensi untuk menjadi duit. Berbeda dengan teman-teman yang kecerdasannya melebihi rata-rata. Mereka mampu mengais rezeki melebihi gaji PNS golongan IV/a sekali pun dalam sebulan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Karena keterbatasan itu, saya lebih sering nyungsep di kosan. Menunggu keajaiban yang datang dari sms atau bbm, kali’ ada hari ini ada yang berbaik hati untuk sekedar mentraktir ngopi-ngopi sekalian makan malam. Beberapa teman selain cerdas mengais rezeki juga cerdas mengumbar kehebatannya. Usai menggolontorkan kocek senior, politisi, orang penting,penguasa atau siapa pun, mereka suka mengajak teman-teman yang kurang beruntung seperti saya untuk ngopi-ngopi dan menceritakan strategi demi strategi mereka dalam upaya meningkatkan nominal rekening di ATM mereka. Di satu sisi, ini peluangku. Saya bersedia menjadi pendengar yang loyal dan disayang para pejuang-pejuang ini.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jadilah saya seorang pendengar setia. Selain mendengar, saya juga pemuji yang ulung. Dan para pejuang ini doyan sama kawan-kawan yang gemar memuji. Saya pikir mereka patut diapresiasi. Selain mereka pintar menaklukan Jakarta, mereka sungguh baik hati. Sekali ngopi, saya diservis makan malam, rokok sebungkus plus hot coklat di café berlevel International dan dana tambahan untuk makan siang besok.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Setiap pemberian dana tambahan itu, saya simpan.Buat jaga-jaga, karena tidak setiap sore keberuntungan itu datang. Terkadang hingga lepas isya, sms atau BBM tak kunjung datang. Nah, simpanan itulah penolongnya. Selain sebagai penolong, dana tambahan dari para pejuang juga berfungsi untuk menghilangkan hambarnya malam minggu di studio XXI Megaria atau 21 TIM. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Memang ajakan ngopi disore hari itu tidak selamanya gratis. Saya termasuk yang mahfum soal teori-teori social, strategi politik, atau konsep-konsep yang layak dijual, begitu menurut sebagian besar teman-teman pejuang itu. Jadi ketika mereka dapat orderan, saya-lah kawan yang tepat untuk diajak diskusi, barang apa yang harus dijual pada user yang meng-order. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Saya sangat menikmati situasi ini. Bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk kawan-kawan, meski saya lebih sering nyungsep di kosan atau secretariat. Pikirku, setiap kita punya fungsi. Jika fungsi-fungsi itu disinergiskan akan sulit ada celah konflik untuk perebutan lahan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Namun, Ttk selamanya situasi yang membahagiakan ini berjalan seperti harapan. Kadang para pejuang pun sepi order. Meski mereka tidak segera miskin di Jakarta, setidaknya mereka tidak bisa membagi pundi-pundi ghonima dengan teman-teman yang kurang beruntung seperti saya, jika orderan lagi sepi. Jika sudah situasi ini yang dihadapi. Maka strategi selanjutnya adalah berpura-pura nongrong di secretariat. Menunggu bibi selesai menyiapkan makanan pengurus, lalu kita menikmati makanan tersebut. Kebanyakan yang mencicipi masakan jatah pengurus adalah kami, orang-orang yang tidak beruntung itu. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Hingga suatu saat, kemiskinan benar-benar menguji saya. Tak ada panggilan para pejuang, bibi tidak masak dan duit dikantong tinggal dua ribu rupiah, sementara perut melilit kelaparan. Matahari sebentar lagi hilang, sementara perut sama sekali belum menyentuh nasi dari malam kemarin. Untunglah saya diberi kepercayaan memegang sebuah motor dinas organisasi yang kami beli dari duit sisa hasil pelaksanaan program. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Saya memutuskan keluar kosan. Membelah cikini. Maklum saat itu saya kosan disalah satu kampong urban didaerah pusat Jakarta. Gang itu bernama Anyer. Kalau Anyer dalam bahasa kampungku adalah bau busuk ikan. Tapi entah apa arti Anyer di Jakarta. Sebuah kosan sederhana yang dua kali membuat saya masuk rumah sakit akibat infeksi saluran pernapasan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Matahari semakin condong ke barat. Toa-toa mesjid mulai melantunkan Ar-Rahman, tanda sebentar lagi magrib. Selain belum makan, saya juga lupa mandi. Sejak kemarin malam tubuh tak tersentuh air. Tapi itu bukan soal. Di kota cuek ini, mandi tidak mandi akan sama untuk pengendara motor. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Lampu merah manggarai menyala tanda kereta akan melintas. Dengan hati-hati saya pun menepi menopang motor meski tubuh mulai lunglai karena lapar. Menunggu kereta kota yang melintas seperti cacing buluh yang tubuhnya disesaki manusia dengan berbagai latar. Melaju. Tiba-tiba ada teriakan yang menyita perhatian. Seorang ibu terjatuh tersungkur di aspal jalan. <br />
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Keranjang dan beberapa kantong plastiknya berhamburan. Ibu itu baru saja di senggol motor metic dari arah belakang. Keramaian pun berkerumun segera menolong ibu itu. Namun tak ada yang bersegera mengangkut ibu itu menuju rumah sakit. Mungkin kesibukan orang-orang yang berkerumun sore itu amatlah padat. Dengan spontan, saya mengangkut ibu ke motor dinas yang saya kendarai. Segera saja aku tancap gas, mengangkut ibu itu menuju ke rumah Sakit Agung manggarai. Segera saja sesampai di rumah sakit, petugas langsung melayani ibu itu. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Saya menunggu di beranda rumah sakit. Memastikan ibu dalam keadaan baik dan mungkin saja ada keluarga yang bisa dihubungi. Namun belum juga dokter usai memeriksa ibu, seorang laki-laki muda datang menemui ku dan mengatakan bahwa dia adalah anak ibu tersebut. Aku langsung lega. Setidaknya saya tidak perlu lagi mencari keluarga korban di Jakarta yang maha luas ini. Kami bercakap singkat. Saya menceritakan kronologis kejadian. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Magrib pun menjemput senja. Langit Jakarta menghitam dihiasi titik-titik bintang. Ibu dinyatakan sehat dan bisa kembali pulang. Hanya ada sedikit lecet di punggung. Anak ibu tersebut menyalamiku. Dalam salaman tersebut dia menyelipkan beberapa uang kertas. Praktis saya menolaknya dengan keras. Laki-laki itu memaksa sambil memohon agar saya menghargainya. Langsung terbersit dalam benak, mengkin ini rezeki yang sering di bilang ustad-ustad, turun dari langit. Aku langsung menghitung uang tersebut, ada dua ratus ribu rupiah, dengan pecahan lima puluh ribu empat lembar. Saya langsung mengembalikan tiga lembarnya dengan penegasan agar kita bisa impas. Saya menolong tanpa pamrih dan mereka pun iklas memberikan terima kasih. Selesai. Kami pun berpisah. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Meski agak tegang menolong kecelakaan, perut terus bergemuruh. Alhamdulillah ada lima puluh ribu rupiah. Cukup untuk dua hari bertahan. Saya langsung memacu motor dinas menuju Taman Ismail Marzuki. Di depan TIM ada gerobak-gerobak ketoprak atau sate yang terjangkau dana pemberian ‘terima kasih’ ini. Sayang seribu sayang, entah karena ada penertiban atau apalah. Gerobak-gerobak itu tidak ada. Padahal ingin sekali makan ketoprak. Maksudnya, dengan harga yang segitu, saya bisa memesan dua porsi sekaligus. Tapi malang tak dapat di tolak. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Baru saja saya akan beranjak untuk mencari warteg dekat situ, mata saya tertuju pada gerobak gerbang jalan depan TIM, tepat disampaing Hotel Alia Cikini. Nasi Bebek. Apa salahnya dicoba. Bebek di kampungku biasanya liar dipesisir pantai atau di bibir-bibir sungai. Beberapa warga memang mengambilnya menjadi santapan. Tapi seumur-umur saya belum pernah mencicipi yang namanya bebek. Sekali lagi apa salahnya untuk dicoba. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ku pesan seporsi. Segera saja laki-laki dibalik gerobak bertanya,”minumnya mas?” Seperti iklan saya segera menjawab “teh botol”. Penjual itu menyamping dari gerobak agar bisa melihatku secara jelas. “Mas?” aku pun tak bisa berkata-kata. Seluruh tubuh menjadi ringan, perut yang lapar pun semakin keroncongan. Penjual nasi bebek itu ternyata anak ibu yang barusan saya tolong tadi. Kami pun tertawa terkekeh. Segera dia membuat racikan bebeknya. Porsiku dilebihkan. Dan dua porsi nasi bebek yang kusantap pun digratiskan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sejak saat itu, Nasi Bebek depan TIM menjadi solusi paling pas untuk setiap momen. Seluruh pejuang yang memerlukan konsepku, ku ajak makan nasi bebek. Jika ada tamu datang dari daerah pun ku ajak makan nasi bebek. Teman paling jauh dan teman paling dekat pun ku ajak makan nasi bebek. Beberapa teman pun akhirnya tervirusi makan nasi bebek, terkadang untuk beromantis ria bersama pacar mereka dengan nasi bebek. Bahkan nasi bebek pun menjadi solusi malam minggu bagi perantau kere seusai begaya nonton bioskop. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dan Nasi bebek pun punya bejibun makna.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
*************************</div>
<div dir="ltr">
Keterangan tambahan :<br />
Nasi Bebek : Masakan Khas Madura <br />
HMI : Himpunan Mahasiswa Islam<br />
Bibi : Pekerja rumah tangga yang dipekerjakan di Sekretariat PB HMI<br />
TIM : Taman Ismail Marzuki.<br />
Hotel Alia Cikini : Hotel dibilangan cikini,berada tepat di depan Taman Ismail Marzuki. </div>
<div dir="ltr">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVbvjWqtrk4ZcOm8mY1sHc1nA4AZtUKRZJiIyRW21pmP1WCtdoH6xCMNuBDD0ZUYrCx_3B9wvdIhc4Fq6LQrQr1Pz0fbUraLo-Vr3Hxw50sRbP_-k7fZoLTp0bXhR3nU2uNZdWSAUBvs6m/s1600/images%25252811%252529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVbvjWqtrk4ZcOm8mY1sHc1nA4AZtUKRZJiIyRW21pmP1WCtdoH6xCMNuBDD0ZUYrCx_3B9wvdIhc4Fq6LQrQr1Pz0fbUraLo-Vr3Hxw50sRbP_-k7fZoLTp0bXhR3nU2uNZdWSAUBvs6m/s640/images%25252811%252529.jpeg" /> </a> </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-8074521621158909552014-02-27T17:24:00.001-08:002015-03-19T16:09:55.806-07:00Menjadi Pemuda di Negeri Wonge? (Refleksi sumpah pemuda 2013)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
<i>Tulisan ini sudah dipublikasikan oleh Malut Post, 26 Oktober 2013</i></div>
<div dir="ltr">
Dan akhirya Joedy memutuskan untuk tidak kembali ke vietnam saat pacarnya Jane memutuskan pertunangan mereka karena memilih bergabung dengan gerakan anti perang. Joedy merasa tidak akan bisa lagi memimpin pasukan untuk menggempur Vietnam saat motivasi utamanya “jane” tidak lagi menjadi sesuatu yang berarti. </div>
<div dir="ltr">
Sementara kawannya Frans memutuskan untuk tetap kembali ke Vietnam meski dengan susah payah ditahan oleh pacarnya yang seorang aktivis anti perang. Joedy dan Frans adalah tokoh utama dalam flim “Love n Honor” sebuah film berlatar tahun 80 an akhir, peraih oscar kategori cerita terbaik sekitar tahun 1999. </div>
<div dir="ltr">
Menceritakan tentang pergolakan dua anak muda Amerika yang mengikuti wajib militer ke vietnam. Dan akhirnya terjebak pada pilihan apakah harus terus kembali ke vietnam untuk berjuang atau memutuskan untuk menjadi pembelot karena pilihan-pilihan soal kepentingan pribadi mereka masing-masing. Mereka berkesempatan beristirahat selama dua minggu setelah mereka berdua nyaris mati karena di kepung pasukan vietnam. Beruntung mereka diselamatkan oleh kawan mereka yang akhirnya mati ditembak pasukan vietnam saat melindungi mereka keluar dari kepungan musuh. </div>
<div dir="ltr">
Pergolakan perasaan mereka pada pilihan-pilahan yang dihadapi (apakah balik sebagai pasukan perang atau membelot pada militer) saat beristirahat menjadi sebuah refleksi yang mendalam. <br />
<br />
Usia mereka belia. Sekitar 20 tahun. Sama seperti Soekarno saat bergerak membuat Partai Nasional Indonesia. Soekarno berusia 21 tahun saat mendeklarasikan PNI. Dengan usia sebelia itu, Soekarno tidak termotivasi untuk bisa menjadi tokoh politik dengan bergelimpangan fasilitas dan kekayaan. Partai yang dihadirkan sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan yang dialami negerinya. Dengan kecerdasan yang luar biasa saat itu, Soekarno bisa dengan mudah menjadi komprador asing dan melanggengkan proses pembodohan terhadap rakyat di negerinya. </div>
<div dir="ltr">
Soekarno satu dari bejibun anak muda zaman perjuangan yang memilih untuk menunda kemapanan, menunda kesenangan, menunda kenikmatan pribadi demi untuk bangsa dan negerinya. Mereka juga punya pilihan seperti Joedy dan Frans. Lari dari peperangan sebagai pembelot atau terus maju sebagai pejuang. <br />
Pertanyaannya, apakah pilihan itu masih dihadapi pemuda di zaman ini ? </div>
<div dir="ltr">
Anak-anak muda yang tumbuh paska kemerdekaan dicecoki oleh patriotisme pejuang paska kemerdekaan dengan slogan “saatnya mengisi kemerdekaan” setiap pemuda dengan usia 35 kebawah dan 20 an tahun ke atas, pasti terngiang di telinga saat setiap guru PSPB di sekolah dasar menteriakkan heroisme pejuang-pejuang “pengisi kemerdekaan” </div>
<div dir="ltr">
Sayang seribu sayang, bangsa ini juga mengalami fase dimana pemimpin-pemimpin negaranya menafsir keberhasilan “mengisi kemerdekaan” dengan bejibun hutang luar negeri dari lembaga-lembaga keuangan international. Kemerdekaan ditafsir dengan pembangunan fisik yang megah sembari menggadaikan kekayaan negara ini kepada pihak asing dan membuat rakyat menderita dalam kemiskinan. </div>
<div dir="ltr">
Kondisi yang berlangsung hampir tiga dekade itu juga akhirnya mengkondisikan “pengisi kemerdekaan”(pemuda) semakin manja dalam terpaan budaya komersialisasi, karakter yang mekanistik dan miskin inovasi. Pemuda negeri ini berubah menjadi entitas flamboyan yang doyan mempercepat kemapanan dari pada melihat terpaan kemiskinan pada rakyat. Mudah tergoda oleh hal-hal instan yang menjanjikan kenyamanan dari pada bergelut dengan dinamika-kritis demi mewujudkan “sunatullah” pemuda sebagai agen perubahan. <br />
Secara aktual setelah orde baru sudah berlalu sepuluh tahunan lebih, apa para penggeraknya yang pemuda-pemuda itu berubah ? peran dan kesempatan untuk pemuda memang berubah. </div>
<div dir="ltr">
Semakin besar ruang bagi para pemuda untuk berekspresi. Di ruang-ruang politik paling terasa perubahan itu. Tak sedikit orang-orang muda mendapat kesempatan yang sama dengan senior-senior mereka, tapi apakah kesempatan tersebut terbarengi oleh spirit “agen perubahan” yang dirasakan Soekarno dan kawan-kawan di zaman pergerakan ? Atau sekedar menempuh jalan pintas yang miskin inovasi dan meniru tradisi para senior yang terkungkung pada anomali-anomali. Mulai dari berdusta kepada rakyat, memperkaya diri secara instan sampai mencitrakan diri dengan miskin gagasan.</div>
<div dir="ltr">
Tidak hanya didunia politik. Orang-orang muda yang merambah bilik-bilik birokrasi juga tak kalah opurtunisnya. Lebih memilih meneruskan tradisi menjilat kaki penguasa untuk berebut kekuasaan dari pada bersusah payah merubah tradisi buruk birokrasi yang terus diwarisi. </div>
<div dir="ltr">
Tapi sudahlah. Memaki-maki tv yang rusak juga tidak akan mungkin memperbaikinya. Satu-satu nya jalan paling masuk akal adalah segera memperbaikinya secara cepat, sebelum kita mengalami kerugian secara turun temurun hanya karna doyan memaki keadaan tanpa memikirkan solusinya. </div>
<div dir="ltr">
Yang paling mungkin dari anak muda adalah keresahan akibat miskinnya pengalaman. Kekuatan maha dahsyat yang tersimpan disetiap diri pemuda (ingin tau,belajar,mencoba) sebenarnya merupakan kecendrungan manusiawi bagi setiap proses yang dialaminya sebagai pemuda. Meski kadang ada kondisi yang melemparnya pada situasi yang mematikan keresahannya tersebut. Menurut amatan saya, ada tiga tipe pemuda di era reforamasi ini. Ada pemuda yang mengerti zamannya, tapi enggan menanggapinya. Tipe yang ini biasa terlahir sebagai kelompok yang mekanik ; sekolah yang rajin, kuliah yang cerdas, setelah lulus cari pekerjaan yang mapan. Ada pemuda yang paham zamannya tapi enggan merubahnya. Tipe yang ini, biasanya opurtunis. Mengerti kondisi zamannya, tau cara memperbaikinya tapi enggan melawan arus besar dan lebih memilih untuk mengikuti arus besar tersebut. <br />
Dan yang terakhir pemuda yang paham zamannya dan berupaya untuk mencoba melakukan perubahan. <br />
Kelompok yang terakhir yang menarik untuk kita tela’ah sebagai bekal optimisme kita. </div>
<div dir="ltr">
Sebagian anda tentu pernah dengar Iphod rigt. Seorang pengusaha muda yang sukses. Menurut Iphod perubahan anak muda indonesia, harus dengan pembangunan ekonomi yang mapan dari kewirausahaan. Dia tidak hanya berkoar tentang konsep Indonesia berdaya yang digagasnya, tapi dia juga membuktikannya pada dirinya sendiri. Iphod kebetulan yang terpublis, meski ada iphod-iphod lain yang melihat kekuatan perubahan ada pada spirit kewirausahaan pemuda. Beberapa tayangan di tv menampilkan profil mereka. Meski yang mereka gagas itu belum merupakan sesuatu yang menarik di kalangan anak muda kebanyakan. Mereka masih golongan kecil yang terus berupaya mempengaruhi yang banyak ini. </div>
<div dir="ltr">
Anda juga tentu pernah mendengar Anis Baswedan dengan gagasan Indonesia Mengajar-nya. Anis Baswedan melihat dunia pendidikanlah syarat mutlak pintu perubahan bangsa ini. Kegiatan Indonesia Mengajar sedikit banyak memberi inspirasi bagi anak-anak muda negeri ini. Meski juga belum banyak yang mau bergerak untuk menghadirkan inovasi-inovasi menarik di dunia pendidikan. </div>
<div dir="ltr">
Dan secara pribadi saya memilih Budiman Sudjadmiko sebagai politisi muda paling amanah. Pada sepak terjang politiknya di DPR RI sedikit banyak saya ikuti, dia memiliki isu yang fokus, ideologisasi yang kuat dan gagasan yang mencengangkan di dunia politik. Meski belum bisa mempengaruhi kekuatan besar, Budiman di dunia politik cukup fenomenal dan kaya ide. Meski Budiman juga mungkin tidak sendiri, ada sebagian kecil politisi muda di daerah-daerah yang tidak hanya menikmati fasilitas dan haus kekuasaan dalam berpolitik tapi juga berpayah-payah memperbaiki kondisi konstituen yang diwakilkannya. </div>
<div dir="ltr">
Tiga contoh kecil ini bisa kita jadikan kayu bakar bagi spirit optimis kepemudaan kita. Para pemuda yang tidak hanya cerdas bagi dirinya sendiri, tapi juga bermanfaat bagi orang lain dan yang terpenting dia berupaya untuk mempengaruhi demi sesuatu yang lebih baik. Pemuda-pemuda dengan gagasan briliant dan energi ekstra seperti ini yang kita butuhkan di bangsa ini. </div>
<div dir="ltr">
Bagaimana dengan pemuda di Maluku Utara ? pertanyaan ini saya rasa penting untuk kita jawab bersama. Secara aktual kondisi Maluku Utara berada pada posisi yang belia sebagai sebuah daerah administratif. Karena pemekaran provinsi, konsukwensinya terjadi pula pemekaran-pemekaran kabupaten/kota. Yang dalam kondisi ini, pemuda-pemuda Maluku Utara sangat diharapkan berperan massif dalam menuntun daerah ini menuju perkembangannya. </div>
<div dir="ltr">
Tak sedikit anak muda yang saat ini berkesempatan memegang amanah di bilik birokrasi dan politik bahkan dunia akademis. Mereka segar-segar, cerdas-cerdas dan enerjig. Namun jika parameternya adalah kesejahtraan rakyat, kestabilan politik dan pemerintahan, kita harus jujur mengatakan anak muda yang banyak berkesempatan pada wilayah-wilayah eksekutor kebijakan belum memaksimalkan tenaganya. Tradisi birokrasi kuno yang doyan korup dan nepotisme masih terpelihara. Dunia politik masih patriarkis bahkan feodalis. Mereka-mereka yang ada diluar sistem pun masih belum bergerak maksimal melakukan kontrol sosial dan politik bagi proses trasisi politik dan pemerintahan daerah baru ini. Bahkan tak sedikit juga pengontrol-pengontrol yang ada diluar sistem ini tergoda untuk bersama-sama dengan kekuatan besar yang anomali. </div>
<div dir="ltr">
Lagi-lagi saya mau, untuk tetap optimis. Tidak ada yang terlambat untuk perubahan. Meski tidak pernah mendengar langsung dari mulutnya, saya yang merupakan titik yang sangat kecil dari entitas kepemudaan Maluku Utara mengkhawatirkan apa yang di risaukan Saiful Bahri Rurai dalam sebuah karyanya, bahwa daerah/negeri ini bisa dianalogi sebagai Negeri Wonge. Pada momentum Sumpah Pemuda tahun ini, mari tepis analogi itu dengan memaksimalkan kekuatan pemuda yang ada. Meski butuh adaptasi sebagai proses perubahan, jangan berlama-lama menikmati trasisi. </div>
<div dir="ltr">
Daerah ini sekaligus masyarakatnya menunggu sepak terjang pemuda Maluku Utara. Jangan sampai analogi soal Negeri Wonge menjadi kenyataan, menjadi tradisi bahkan diwarisi kepada setiap generasi yang muncul sebagai tunas harapan di Maluku Utara. <br />
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-81407055499413405952014-02-27T14:12:00.001-08:002015-03-18T06:59:24.355-07:00Ber-Tuhan lah Nak. <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">K</span>etika kau membaca lembaran ini, entah seperti apa zaman mu Nak. Namun, ayah yakin. Selama matahari masih enggan terbit di ufuk barat, zaman mu yang antah barantah itu, pasti masih mengenal apa yang di sebut Tuhan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Ayah ingin sedikit bercerita tentang Tuhan di zaman ayah sekarang.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Dizaman saat, sebelum aku lahir, menurut cerita-cerita kakekmu, Tuhan memiliki wujud yang berbeda dengan Tuhan yang dikenal kebanyakan orang pada zaman ku kini nak. Belakangan ayah tau. Sebenarnya bukan Tuhan yang merubah wujudNya menjadi berbeda sesuai zaman. Namun zamanlah yang terus gegabah menafsir dan merubah wujudNya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Kakek bercerita; mereka memahami Tuhan pada zaman itu, lebih seperti sesuatu yang didekati secara sendiri-sendiri. Meski dalam kondisi berjama’ah sebagai umat, namun Tuhan milik orang per orang.Lebih pribadi dan sendiri. Tuhan dipahami sebagai milik setiap orang di hati mereka. Mereka menyembahnya dalam sepi yang khusuk dan tawadu. Setiap orang secara sendiri-sendiri bebas berbicara denganNya, meski dalam lingkup besar bernama “Islam”.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Di zaman ku kini nak. Tuhan bergeser menjadi “keumatan” dengan berbagai identitas yang mengklaimNya. Tuhan kini harus diperdebatkan sebagai “tata cara”, mazhab, aliran,jargon bahkan ideology. Tuhan berganti nama menjadi “Islam” dengan penegasan yang ketat. Bukan Islam dalam tafsir “rahmat bagi seluruh alam semesta”. Kami didesak untuk berpihak dan tak bebas ber-Tuhan sesuai dengan apa yang kami pahami dalam setiap lembaran Al-quran. Dan akhirnya kami pun khusuk pada prosedur dan tata cara yang membuat Tuhan seperti administrasi birokratis. Untuk menghadapNya harus berseragam dan tunduk pada protokoler.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Puisi-puisi Sufi tentang “tanpa tapal batas” antara manusia dan Tuhan kini sekedar syair saja dan bukan syiar. Padahal sudah jelas perkataanNya bahwa aku lebih dekat dari urat nadi mu, namun kini Tuhan menjadi sangat jauh, tidak hanya di mata, tapi juga hati.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Akhirnya Nak … Tuhan yang islam itu menjadi segerombolan “umat” yang gemar mengklaim kebenaran. Bukan lagi barisan “berjama’ah” yang tuntas pada tataran tauhid dan bertoleran pada sisi sujud. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Selain disandra dalam sempitnya perdebatan “cara menyembah”, Tuhan juga dihimpit derasnya komersialisasi. Mulai dari Tuhan yang bergelantungan di mal-mal sebagai penarik konsumen dikala lebaran, sampai Tuhan yang menjadi mahal secara ekonomis, karena harus ditemui di ruang-ruang seminar para motivator yang nyambi jadi ustad dan ustad yang sok-sok’an jadi motivator. Tuhan juga menempati reting tertinggi pemberitaan pagi, ketika para kaum bersorban mengacungkan golok, pada umat yang “berbeda” sesama Islam. Tuhan juga merebak menjadi majelis-majelis taq’lim kosong nilai namun kaya gengsi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Nak, seorang guru sosiologi bernama Ernest Gellner yang ayah temui melalui risalahnya, menyebutkan Tuhan di zaman kita ini sebagai “a celebration of community” dimana dosa, hal-hal baik,tuduhan jahat dan takaran pahala di tentukan melalui kesepakatan kelompok tertentu, yang mengharamkan perbedaan. Meski,,, sama-sama beratas namakan umat dan Islam.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Sehingga anakku….perjalan iman dan manusia di zaman ini, sering disekutukan dengan hal-hal yang sebenarnya mengotori eksistensi Tuhan sendiri. Kalau dulu sekedar jimat yang menjadi syirik, namun kini ada tafsir dan fatwa. Sekarang juga tidak hanya patung yang menawan Tuhan dalam wujud sebenarnya, namun juga aturan dan ritual. Jadilah Tuhan bukan sebuah entitas yang mencerahkan, namun pelarian galau-nya hidup dan bahkan terkadang mengancam dan otoriter. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Ada pergesaran makna Tuhan di zaman yang sedang ayah jalani kini Nak. Baginda Rasullulah pernah mengingatkan kita, tentang sebuah kondisi dimana umat seperti buih dilautan yang terombang ambing tanpa arah dan tujuan. Menurut Baginda, itu tanda-tanda akhir zaman. Wallahualam….ayah tidak mau cepat mengambil simpulan terkait itu. ayah tetap optimis bahwa generasi selalu menjadi sesuatu yang baru. Tadak hanya bagi peradaban namun juga bagi Pemilik peradaban (Tuhan).</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dan jika lembaran ini sampai dihadapanmu,berarti zaman yang kuceritakan ini bukan akhir zaman dan masih ada zamanmu. Pastikan kamu dan orang-orang yang hidup dizamanmu sebagai generasi yang kembali. Sujudlah atas nama Tuhanmu yang menciptakan langit dan bumi. Dan pastikan, kalian yang ada di zamanmu bukan “umat” yang dalam Al-Quran sebagai disebut sebagai pilihan penikmat akhir zaman. Semoga !!!!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz7A05G__PyLcmte8I7_uFbqIl6TEQZfoxuJUpZRxYCS2TQMqhyphenhyphenlMUPAEjKjtZc0Q5wKyzId5d_OCaNuRkgjuLLRrGlUBmEV1vuNvcvxygcU_VdqBs4cBrZ4uFVPA9eVy4MYmQ_Vya7g7I/s1600/sholat_jamaah_pakarfisika.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz7A05G__PyLcmte8I7_uFbqIl6TEQZfoxuJUpZRxYCS2TQMqhyphenhyphenlMUPAEjKjtZc0Q5wKyzId5d_OCaNuRkgjuLLRrGlUBmEV1vuNvcvxygcU_VdqBs4cBrZ4uFVPA9eVy4MYmQ_Vya7g7I/s640/sholat_jamaah_pakarfisika.jpg" /> </a> </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-22981666627409133892014-02-25T08:51:00.001-08:002015-03-18T08:06:50.629-07:00Tuhan Yang Maha Lucu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">B</span>egini ya, gimana ga lucu, seiring diciptakannya manusia yang sempurna itu, diciptakan pula setan yang lebih kuat, meski tidak lebih sempurna. Lucu kan? Tuhan menguji ciptaanNya yang paling sempurna dengan cara yang sangat special. Karena setan lebih kuat, maka Adam yang lebih sempurna itu pun kalah dalam godaan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tuhan mungkin mau bilang, bahwa kesempurnaan itu harus teruji. Sebab kesempurnaan yang hakiki selalu beriringan dengan ketidak sempurnaan yang melengkapinya. Ini kasus pertama yang menggambarkan bahwa setan sangat membantu dalam mencapai kesempurnaan. Karena sempurna itu bukan kuat. Bisa jadi kelemahan adalah sebuah kesempurnaan. Dan justru dengan kelemahan itu manusia mencapai titik tertinggi dalam keagunganNya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jika manusia pun sekuat setan yang gaib, dan tiba-tiba bisa ngilang, mungkin akan lupa memohon rezeki, memohon keselamatan, memohon perlindungan, memohon jaminan surge. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Hal lucu lainnya. Tidak sedikit para <i>mbalelo</i> Tuhan justru mendapat sesuatu yang kelihatannya “lebih” misalnya lebih kaya, lebih berkuasa, lebih sehat, dan lebih-lebih lainnya. Sementara para “penakut Tuhan” justru terperanjab dalam kekurangan. Kurang kaya, kurang kuasa, kurang sehat, bahkan ada yang kurang keren. Apa mauNya ya ? Mungkin Tuhan sedang mengajari kita soal lebih itu ga harus banyak, tidak harus besar, tidak harus ada bahkan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Lebih bisa jadi sebuah kekurangan. Dari yang kurang-kurang itu para ‘kekasih’ Nya tidak repot mengurusi yang lebih-lebih, dan punya banyak waktu untuk menundukan kepala terus meminta kepadaNya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Selanjutnya..</i><br /> </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tuhan kan bisa segalanya. Kenapa butuh pujian ? memberi penghukuman, menahan rezeki, menciptakan manusia, menciptakan neraka,surga bahkan setan ? </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Sssttt jangan berlebihan bertanya soal itu, nanti kualat.</i></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Baiklah, kita urungkan pertanyaan itu. Kita langsung saja menjawabnya. </i></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Karena 'bisa segalanya' itu, maka Dia menghadirkan segalanya. Tidak sekedar sebagai bukti. Mungkin bisa jadi sebagai keterwakilan. Keterwakilan ? Ya, keterwakilan KuasaNya. Maka setiap elemen, entitas dan komponen yang ada disemesta ini adalah keterwakilan kuasaNya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Maka ? ya selain bisa melakukan segalaNya, Tuhan juga maha baik. Sehingga tak ada keterwakilan kuasaNya yang jahat. Trus, gimana dengan kejahatan, kemungkaran, pendzoliman, pengkhianatan yang terjadi di Dunia ? apa itu juga keterwakilan Tuhan ? Ya Ia-lah.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Itu Keterwakilan Tuhan yang mbalelo. Maka ? harus diluruskan, dikembalikan pada fitrahnya, ditempatkan pada tempatnya, dijalankan sesuai kodrat nya. Jika tidak ? maka….adakah kejahatan dalam arti apa pun tidak menemui kehancurannya ? jawannya TIDAK. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Lucu nggak ? lucu donk. Karena hal-hal ini membuat kita bahagia, tersenyum bahkan terkekeh. <br />
Maka, hal-hal lucu ini harus kita salami dengan hati yang gembira. Jangan bergundah gulana dalam kesedihan, kegalauan apalagi ketakutan. Sebab, Tuhan tidak sedang menakuti kita. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Sejatinya Tuhan selalu mengajak kita untuk bisa bahagia, tertawa dan terkekeh.</i></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Halmahera, medio 2013 </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2216160889985023559.post-28113978252241685422014-02-16T11:50:00.001-08:002015-03-19T16:10:41.075-07:00Membebaskan Cinta..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
<i>"</i><i>Cinta adalah sesuatu yang kita miliki. Bukan berasal dari luar diri. Berada di dalam diri" Erik Froom, ilmuan psikologi Frankfrut</i></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">B</span>ejibun karya sastra mengambarkan cinta pada etape yang paling nadir. Soal cinta yang terlarang, terinterupsi status, agama,suku,tempat bahkan waktu. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Zaman membingkai cinta menjadi sesuatu yg seakan selalu ada dalam setiap fase. Baik itu lini peradaban mau pun detik demi detik. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Seperti juga ekonomi, politik dan sosial, cinta pun tergerus oleh perkembangan pola hidup manusia. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Hampir satu abad lalu ketika Filusuf Rationalitas Rene Deskartes memproklamirkan kehebatan rasio lewat pernyataannya "aq berpikir, maka aku ada" sluruh interaksi manusia mengalami revolusi besar2an. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Perubahan pola produksi (<i>ekonomi) </i>masyarakat dan manusia secara individu berubah. Hal ini merembes pada interaksi politik, sosial dan tak terhindarkan cinta. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Rationalitas mnyiratkan semua aktivitas dihitung menggunakan nilai tukar secara ekonomis. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Akhirnya spirit ekonomi membajak semua interaksi. Mulai dari politik (jual beli suara), sosial (strata sosial kaya-miskin) hingga peribadatan (nilai sumbangan dan produk berlebel agama) </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pembajakan di bidang ekonomi pun menggerus spirit cinta. Cinta di fase modernisme sekarang mengandalkan ekonomi sebagai sandaran nilai. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Romantisme diukur berdasarkan paket honey mon jasa travel, pernikahan terhambat biaya pesta, sampai pada bertabiran iklan produk berlebel valentine yg kadang ga nyambung sama sekali. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pada etape ini, kesungguhan cinta dalam romeo n juliet kini mnjadi sekedar perbincangan lepas tanpa makna. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Keikhlasan Cinta dalam Laela n Majnun juga mnjadi bahan ejekan. Bahkan kesederhanaan dan pemurnian cinta pun sulit ditemukan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Cinta terhempas mnjadi produk, slogan dan nilai nominal. Bukan lagi sebuah rasa yg cukup di hayati sehingga bermakna. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Selain itu, Cinta juga akhirnya menghempas para pelakunya pada keterasingan diri. Saat menjalin kasih, pelaku cinta tercerabut dari eksistensi kediriannya. Berupaya menjadi orang lain yang merupakan objek cinta diluar dirinya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Padahal secara psikologis, cinta adalah milik diri sendiri. Dan untuk bisa merasakannya, cinta cukuplah mencari objek diluar diri pelaku cinta untuk dijadikan 'sekedar' <i>alat bantu, </i>agar sipelaku cinta bisa merasakan cinta yg ada dalam dirinya sendiri.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jika qt menyemai cinta menggunakan teori psikologi diatas, maka objek yg qt cintai harusnya mampu lebih membuat qt, menemukan diri qt yang sebenarnya. Bukan malah mengasingkan eksistensi diri kita. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Maka marilah kembalikan cinta pada tempatnya. Bebaskan diri kita dari kungkungan nilai komersil cinta secara ekonomis dan bebaskan cinta dari mengasingkan diri kita. </div>
<div dir="ltr">
<i>Halmahera, 14 februari 2014</i><br />
Rully...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3KzC6gEWwR0jeocwHFqR7M9tceU2F7UMxWcmc1v-f88iBoWQOB9z384bQEP6KFdDgymfmItS7-PiGba1wIetKevaOWVNK61BUQ0W2q3_eE8XoPlQ3GdCNqaxVCXXeC3-wOF4qYbnyVSxP/s1600/pantai-pinggiran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3KzC6gEWwR0jeocwHFqR7M9tceU2F7UMxWcmc1v-f88iBoWQOB9z384bQEP6KFdDgymfmItS7-PiGba1wIetKevaOWVNK61BUQ0W2q3_eE8XoPlQ3GdCNqaxVCXXeC3-wOF4qYbnyVSxP/s640/pantai-pinggiran.jpg" /> </a> </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13748060323088046181noreply@blogger.com