Kukira sudah engkau ...
ternyata masih bukanterlalu cepat untuk bisa
menjadi "engkau"
yang sudah tidak "bukan" lagi ...
Kita dicaci seperti anjing
dan dihina haram seperti babi
seakan kita tak berwajah
padahal kita punya rasa ...
Kita pernah bicara tentang
anak kecil yang ruas-ruas wajahnya
mencuri paras cantikmu dan keegoanku ..
berteriak dengan sayupan mama dan papa ...
Sembari menegaskan mimpi yang menyata ..
Kita pernah berselimutkan semangat
bercita-cita tentang kesederhanan hakiki ...
berbicara dengan rasionalitas
namun menenangkannya dengan hati ...
aku kira "sudalah" engkau ...
tapi ternyata "bukan"
masih ada jalan dan tapakan yang selanjutnya
mari buka mata dan melangkahkan kaki
sampai bertemu kelak
ketika kita sudah sadar
bahwa mimpi ternyata' tak selalu menjadi kenyataan ...